Cak Nun Ajak Rakyat Tidak Benci Jokowi: Ada yang Lebih Berkuasa Dari Presiden, Seharusnya Dikasihani

16 Agustus 2021, 16:28 WIB
Cendekiawan Muslim, Cak Nun. /nstagram.com @gamelankiaikanjeng

 

GALAMEDIA – Tokoh intelektual Muslim Tanah Air, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mengajak rakyat Indonesia untuk tidak membenci Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Justru sebaliknya, menurut Cak Nun, eks Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya dikasihani karena beberapa hal.

Selama ini, dia menjelaskan, publik mungkin mengira kekuasaan tertinggi dipegang oleh Jokowi, namun realitanya ada sosok lain yang lebih kuat darinya.

“Indonesia ini bukan hanya sekadar yang kamu sangka, ada segmen-segmen, ada level-level, ada kader-kader yang menjadi faktor berubahnya Indonesia. Jangan pikir Indonesia berlangsung seperti yang kalian skenariokan,” ujarnya dilansir melalui kanal Youtube Saeful Zaman Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri 16 Agustus 2021: Terbongkar, Nana dan Fajar Bersaudara

Sehingga dia mengatakan, publik sebaiknya jangan membenci Jokowi maupun Megawati Soekarnoputri.

“Anda jangan benci Jokowi, jangan benci Mega, atau jangan benci siapapun yang seakan-akan berkuasa. Anda harusnya merasa kasihan dengan mereka,” jelasnya.

Sebab, selama menjabat, Jokowi berada di bawah tekanan berat dan suara yang dia sampaikan bukan menjadi satu-satunya keputusan mutlak.

Budayawan ini juga membeberkan bahwa Jokowi tidak sepenuhnya berkuasa di Indonesia, karena menurutnya ada kekuasaan yang lebih tinggi yang kini mengendalikan eks Walikota Surakarta itu.

Namun bukan Megawati atau anak-anak Megawati yang berkuasa, melainkan seseorang yang tidak pernah muncul di media massa.

Baca Juga: Luncurkan #SemangatIndonesia, Rumah Zakat Resmikan Crisis Centre

“Apakah Presiden Jokowi berkuasa? Tidak. Apakah Megawati berkuasa? Tidak. Apakah anak-anaknya Megawati berkuasa? Semakin tidak. Terus siapa yang sebenarnya berkuasa? Dia yang berkuasa tidak pernah muncul di media massa,” bebernya.

Lebih lanjut, Cak Nun berpendapat, gejolak politik yang terjadi di Tanah Air dipengaruhi kelompok atau jaringan di luar negeri.

Kelompok tersebut juga menjadi salah satu yang memegang kendali kekuasaan bangsa ini.

“Jadi nanti ada skala global internasional, terus nanti ada tajalinya yang agak regional nasional. Nah, mereka ini pokoknya kalau enggak Yahudi Timur, ya China Barat. Kira-kira seperti itu.”

“Nanti timeline-nya adalah lima tahun kemudian, sepuluh tahun ini, kita mengalami pertaruhan, Indonesia akan merangkak kembali, bangkit, menggeliat, atau malah hancur sama sekali dan menjadi bangsa jongos total di tahun 2024,” ungkapnya.

Kendati demikian, Cak Nun sendiri tidak tahu sosok mana yang lebih berkuasa dibandingkan Jokowi, yang pasti sosok tersebut merupakan pemilik modal dengan uang berlimpah. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler