Cak Nun Ancam Lengserkan Presiden Jokowi, Ruhut Sitompul dan Ferdinand Hutahaean Kompak Cekikikan

- 17 Februari 2021, 07:10 WIB
Emha Ainun Najib atau Cak Nun.
Emha Ainun Najib atau Cak Nun. //Dok Caknun.com

GALAMEDIA - Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengancam melengserkan Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya sebagai Presiden.

Cak Nun mengungkapkan hal itu jika situasi negara dalam kondisi darurat.

Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menilai budayawan dan cendikiawan muslim itu cuma omong doang.
Ruhut bahkan menegaskan bahwa untuk menurunkan seorang presiden bukanlah perkara mudah.

“Cak Nun ancam turunin Presiden andaikan negara sudah darurat, ha ha ha tertawa aku termehek mehek emangnya Supir Presiden Taxi bisa dituruni dipinggir jalan ngebacot pakai otak jangan pakai dengkul. Perusahaan taxinya saja sudah lama bubar MERDEKA,” cuit Ruhut dikutip, Selasa 16 Februari 2021.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Disebut Telah 13 Kali Menjadi Target Pembunuhan, Hingga Menggunakan Drone Canggih

Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pun ikut menertawakan pernyataan Cak Nun Tersebut.

Bahkan ia menyamakan Cak Nun dengan Habib Rizieq, cuma koar-koar saja.

“Omongan begini sudah biasa keluar dari Cak Nun dan Rizieq Sihab, tapi cuma sebatas kata-kata yang tak pernah bisa diwujudkan. Biarlah mulutnya berkoar-koar, tak perlu kita tanggapi serius, cukup tertawakan saja,” tulis Ferdinand.

Dikutip dari video berjudul ‘Hancurnya Indonesia Dimulai Rezim Ini’ yang baru-baru ini tayang di saluran Youtube Ayo Berbagi Ilmu, Cak Nun pertama-tama mengaku acap berseberangan dengan pemerintah.

Baca Juga: Di tengah Gempuran Virus Corona, WHO Keluarkan Peringatan Wabah Lainnya

Namun, perbedaan tersebut bukan membuatnya benci, melainkan menuntutnya untuk cinta dan peduli.

“Pikiran saya berbeda mengenai Indonesia, saya punya cara berpikir yang berbeda dengan semuanya. But, I love you. Berbeda tidak masalah, dan saya tidak akan masalah, tidak akan memaksakan kehendakmu,” ujar Cak Nun.

Cak Nun menambahkan, jika harus bicara jujur, dia sejatinya tak setuju dengan konsep NKRI saat ini. Bahkan, dia juga mengaku tak setuju dengan sistem dan pemimpin negaranya. Kendati demikian, dia tetap mencintai Indonesia.

“Saya hari ini tidak setuju dengan NKRI, presidennya saya juga tidak setuju, sistemnya juga tidak setuju, but I love you.”

“Kalau wanita terjalanjur hamil, apa kita pukulin laki-lakinya atau anaknya kita lahirkan dan kita santuni? Itu yang terjadi pada Indonesia, karena aku mencintai baik laki-lakinya, perempuannya, maupun anaknya. Saya akan mencintai mereka semua,” terangnya.

Baca Juga: INGATKAN POLISI, Menko Polhukam Mahfud MD: Hal Sepele Tak Perlu Dibawa ke Pengadilan

Cak Nun pun mengklaim, dia telah membuat sejumlah teori atau gambaran ideal untuk memajukan negara.

Namun demikian, kata dia, Indonesia tidak membutuhkan jasanya. Sehingga, dia lebih memilih diam.

“Ngomongin perdamaian, saya punya catatan banyak sekali mengenai itu. Tapi tidak bisa saya omongkan 100 persen. Saya punya teori macem-macem, banyak sekali. Tapi karena Indonesia enggak butuh saya, ya saya diam saja. But I love you, dari jauh aku tetap mencintaimu,” tegasnya.

Baca Juga: Tak Sepakat UU ITE Direvisi, Rocky Gerung: Yang Mesti Direvisi Isi Kepala Presiden Sebagai Kepala Negara

Cak Nun berkisah, dahulu Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI lantaran dia yang memintanya. Kini, dia bisa saja melakukan hal serupa, asalkan situasi negara sudah benar-benar gawat.

“Saya ini sebenernya tidak percaya dengan Indonesia, tapi Anda jangan marah. Saya yang bikin turun Pak Harto. Saya yang ngomongin Pak Harto secara pribadi, dan saya ingin melakukan itu lagi pada suatu hari.”

“Kalau negara sudah darurat, saya akan turunkan (presiden) lagi,” kata dia.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x