Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Minim Empati, Demokrat: Tak Ada Kata Duka untuk Korban Covid-19

17 Agustus 2021, 12:44 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR RI, Senin, 16 Agustus 2021. /ANTARA FOTO/Sopian

GALAMEDIA - Pengurus DPP Partai Demokrat Taufiqurrahman turut memberikan tanggapan terkait pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2021.

Melalui akun Twitter pribadinya @Taufiq_PD_DKI, ia menilai bahwa pidato kenegaraan yang disampaikan Jokowi sangat minim empati.

Pasalnya, menurut Taufiqurrahman, tidak ada satu pun kata belasungkawa untuk warga yang meninggal karena Covid-19 dalam pidato kenegaraan yang disampaikan Jokowi.

"Pidato yang minim empati. Tak sepatah kata duka belasungkawa dilontarkan atas lebih 100.000 warga yang meninggal karena Covid-19," kata Taufiqurrahman dikutip Galamedia dari akun Twitter @Taufiq_PD_DKI pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Soroti Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi, Fadli Zon: Harusnya Minta Maaf, 120 Ribu Warga Bangsa Kita Wafat!

Tak berhenti disitu, Taufiqurrahman nampak menyayangkan pidato kenegaraan Jokowi, karena tidak ada satu pun kata maaf atas ketidakberhasilan pemerintah atasi pandemi di Indonesia.

"Tak satu pun kata maaf atas belum berhasilnya pemerintah atasi pandemi. Kita ini bangsa apa?," kata Taufiqurrahman.

Dalam unggahan yang sama, Taufiqurrahman mengimbau semua pihak untuk introspeksi diri saat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Introspeksi 17 Agustusan," ujar Taufiqurrahman.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2021 pada Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Bagikan Momen Bersama Presiden Afghanistan, Fadli Zon: Presiden Ghani Telah Meninggalkan Kota Kabul

Dalam pidato kenegaraan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah poin tentang penguatan di sektor kesehatan, ekonomi, dan kelembagaan negara.

Jokowi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mengingatkan semua pihak untuk selalu peduli kepada sesama.

"Penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya. Penyelesaian pribadi tidak akan pernah menjadi solusi. Penyelesaian bersama menjadi satu-satunya cara," tutur Jokowi.

"Dengan budaya yang selalu saling peduli dan saling berbagi, masalah yang berat ini bisa lebih mudah terselesaikan," sambungnya.

Jokowi lantas mengajak semua pihak untuk terus memegang teguh nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, dan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Baca Juga: Dari Dana Wakaf, Ratusan Santri Merdeka dengan Pendidikan Gratis

"Kita lewati ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh, disertai dengan doa pengharapan yang tulus," ucapnya.

"Kita jaga kesehatan kita, disiplinkan diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling membantu. Tidak ada orang yang bisa aman dari ancaman Covid-19, selama masih ada yang menderitanya," tutur Jokowi.

Jokowi pun menyadari betul adanya kepenatan, kejenuhan, kelelahan, kesedihan, dan kesusahan yang dirasakan oleh rakyat selama pandemi Covid-19 ini.

"Saya juga menyadari, begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan," ujarnya.

"Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat," kata Jokowi.

Baca Juga: Kelompok Taliban Kuasai Afghanistan, Kedubes Rusia: Situasinya Lebih Tenang daripada Dipimpin Presiden Ghani

Jokowi pun mengucapkan terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif, dan terus ikut membangun budaya demokrasi.

Menurut Jokowi, semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, yakni "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh", hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi.

"Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan," kata Jokowi.

"Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa," sambungnya.

Terakhir, Jokowi berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridai dan mempermudah upaya bangsa Indonesia, dalam meraih Indonesia Maju yang semua pihak cita-citakan.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler