13 Tentara AS dan 79 Warga Afghanistan Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Serangan Bakal Berlanjut

28 Agustus 2021, 07:10 WIB
Ilustrasi evakuasi pengungsi di bandara Kabul /Reuters

 

GALAMEDIA - Bom bunuh diri di bandara Kabul Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021, menewaskan 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan 79 warga setempat.

Pentagon, Jumat, 27 Agustus 2021, menyatakan tidak ada ledakan kedua terjadi di sebuah hotel di dekatnya.

Disebutkan, serangan bandara Kabul, yang menewaskan 13 tentara AS dan sedikitnya 79 warga Afghanistan, diklaim oleh militan ISIS.

Afiliasi Negara Islam Afghanistan, ISIS-Khorosan, telah muncul sebagai musuh Barat dan Taliban.

Serangan itu menandai korban militer AS pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan Amerika di sana dalam satu dekade.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Agustus 2021: Nino Bukan Orang Jahat, Andin Mendapatkan Keyakinan dari Mama Rosa

Jenderal AS Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengatakan pada hari Kamis bahwa informasi awal adalah bahwa dua pembom bunuh diri telah menyerang gerbang bandara dan hotel Baron di dekatnya.

"Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami tidak percaya bahwa ada ledakan kedua di atau di dekat Hotel Baron, bahwa itu adalah seorang pembom bunuh diri," kata Mayor Jenderal Angkatan Darat William Taylor kepada wartawan, Jumat.

Dia mengatakan pasukan AS yang terluka dalam serangan itu sekarang dirawat di Jerman.

Taylor mengatakan sekitar 300 warga AS telah dievakuasi dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total orang Amerika yang dievakuasi menjadi sekitar 5.100.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan selama pengarahan yang sama bahwa Amerika Serikat yakin masih ada ancaman serangan di bandara.

"Kami tentu siap dan mengharapkan upaya di masa depan," kata Kirby, seraya menambahkan, "Kami memantau ancaman ini, sangat, sangat khusus, hampir secara real time."

Baca Juga: Sampai Tepuk Tangan Berkali-kali, dr Tirta Sampaikan Kabar Baik Soal Covid-19: Hanya Masih Ada yang Rebutan

Para pejabat AS mengatakan ancaman terbesar yang dihadapi bandara adalah potensi serangan roket atau bom mobil.

Serangan hari Kamis terjadi selama evakuasi puluhan ribu orang yang dipimpin AS. Taliban berkuasa hampir dua minggu lalu ketika pasukan asing mulai mundur, mengakhiri perang 20 tahun.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler