Spongebob Disensor, Saipul Jamil Bebas Berpentas, Tsamara Amany: KPI Tiba-tiba Senyap Tanpa Suara

5 September 2021, 20:08 WIB
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany. /Antara/

GALAMEDIA - Sejumlah kalangan memprotes tampilnya Saipul Jamil di stasiun Televisi dengan alasan pelaku pelecehan seksual. Mereka pun langsung menyoroti kinerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany pun turut bersuara.

Ia menyindir langkah KPI yang kerap melakukan sensor pada film animasi Spongebob.

"KPI kalau lihat Spongebob buru-buru cari bagian mana bisa disensor. Begitu lihat pelaku pelecehan seksual model Saiful Jamil ke TV, tiba-tiba senyap tanpa suara," ujar Ketua DPP PSI ini melalui akun Twitter @TsamaraDKI, Minggu, 5 September 2021.

Tak hanya politikus, mentalist dan YoouTuber Deddy Corbuzier pun ikut angkat bicara.

"Kenapa KPI diam saja Saipul Jamil euphoria sedangkan rakyat pada protes... Ya iyalah krn KPI sendiri ternyata... Ah sudahlah," cuitnya melalui akun @corbuzier·

Baca Juga: Ironi Hukum di Negeri Sendiri, Kritik Petinggi Kampus Dipidana: Undang-undang Dicerca Tanpa Paham Isinya

Komika Ernest Prakasa menyindir keras stasiun TV.

"Bau busuk apa yang menyengat ini? Oh, ternyata bau bangkai dari matinya nurani stasiun TV yang memperlakukan mantan napi pelecehan seksual bagaikan pahlawan," ujarnya melalui @ernestprakasa.

Ia pun kemudian mempertanyakan soal kinerja KPI.

"Ke mana KPI?!?! Oh iya lupa, lagi sibuk nyoret-nyoretin biji pake spidol… Parah banget dasar Komisi Penyiaran Indianapolis," tandasnya.

Sementara itu Komisioner KPAI, Retno Listyarti menyatakan KPI tidak melarang kehadiran Saipul Jamil di TV.

Terkait itu, ia menyarankan cara jitu kepada masyarakat sebagai bentuk pemboikotan. Yakni tidak menonton tayangan TV dan konten YouTube Saipul Jamil.

Baca Juga: BMKG Ungkap Maluku Bisa Tersapu Tsunami Setinggi 5-7 meter Dalam Waktu 1-7 Menit

Dengan demikian, lanjut dia, itu bisa membuat rating penampilan Saipul Jamil di acara TV dan YouTube anjlok.

"Kita gak usah nonton. Ketika dia misalnya muncul di televisi, YouTube, langsung saja ganti channel. Dengan demikian maka dia gak laku di dunia hiburan," ucap Retno.

Ia pun menyatakan, tak mau kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh Saipul Jamil ditoleransi publik.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler