GALAMEDIA - Nama Diaz Hendropriyono mendadak menjadi buah bibir lantaran menyindir aksi santri penghafal Alquran menutup telinga saat mendengar musik pada Senin, 13 September 2021 lalu.
Aksi santri menutup telinga saat mendengar musik itu dibagikan oleh Diaz Hendropriyono dalam bentuk video di akun Instagramnya.
Berdasarkan video tersebut, terlihat bahwa sekelompok santri tegan mengantre untuk mengikuti vaksinasi lantas menutup telinga saat mendengar musik.
Tak sampai disitu, Diaz Hendropriyono pun membagikan video lainnya yang menunjukkan tarian orang Arab berjoget diiringi musik.
Baca Juga: Pesawat Rimbun Air Jatuh di Papua, Ditemukan di Ketinggian 2.400 Meter, Begini Kondisinya
"Sementara itu….. Kasian, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There’s nothing wrong to have a bit of fun!!" tulis Diaz dalam kolom keterangan unggahannya.
Kontan, pernyataan Diaz dan unggahannya menuai reaksi dari berbagai kalangan dan diserbu warganet.
Sebagian besar warganet menilai bahwa ia semestinya dapat menghargai para santri dan tidak melontarkan hujatan.
Beberapa tokoh nasional mulai dari putri Gus Dur Yenny Wahid dan tokoh lainnya pun angkat bicara soal pernyataan Diaz.
Lantas, siapakah sosok Diaz Hendropriyono ini?
Diaz Hendropriyono memiliki nama lengkap Diaz Faisal Malik Hendropriyono yang juga seorang politisi Indonesia.
Diaz lahir di Jakarta pada 25 September 2978 silam dan kini menjabat sebagai Stafsus Presiden RI.
Selain itu, ia juga sempat menjabat Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia atau PKPI.
Putra dari eks Kepala BIN Abdullah Makhmud Hendropriyono atau AM Hendropriyono ini juga sempat menempuh pendidikan di Norwich Military University, Amerika Serikat.
Diaza juga menempuh pendidikan pascasarjana sebanyak tiga kali yaitu Master of Public Administration di Virginia Tech University, Master of Business Administration dan Master of Arts di Global Leadership dari Hawaii Pacific University.
Kini Diaza terdaftar sebagai mahasiswa dalam program Doctor of Philosophy in Public Administration di Virginia Tech University.
Kiprah politiknya juga tak kalah eksis, pada 2014 ia diketahui sebagai pendukung Presiden Joko Widodo dan menjabat sebagai salah satu organisasi pendukung yakni 'Kawan Jokowi'.
Sebelum kini menjabat Stafsus bidang Intelijen, ia juga sempat menempati posisi sebagai Anggota Dewan Analis Strategi di BIN.
Sejak 2015, Diaz didapuk sebagai Komisaris PT Telkomsel.
Berbagai bidang usaha pun tak luput ditekuni Diaz, ia memiliki Best Western Hotel di Bali, Amaris Hotel di Pancoran, Andalusia Antar Benua (Western Union), dan Gold’s Gym di Kuningan, Jakarta Selatan.***