Berurai Air Mata, Surat Terbuka Pengawas Tes PPPK Guru untuk Mas Menteri Nadiem Makarim

15 September 2021, 22:16 WIB
Berurai Air Mata, Surat Terbuka Pengawas Tes PPPK Guru untuk Mas Menteri Nadiem Makarim /Instagram.com/@gocpns2021

GALAMEDIA - Rangkaian tes bagi pelamar PPPK Guru sudah dimulai sejak Senin, 13 September 2021 kemarin.

Tes yang kini sudah dimulai itu merupakan tes tahap satu bagi pelamar PPPK Guru tahun 2021 tahun ini.

Seperti diketahui, dalam tahapannya untuk memperoleh pegawai PPPK Guru dengan kualifikasi tertentu pemerintah dalam hal ini Mendikburristek telah menetapkan nilai ambang batas atau passing grade.

Namun tak dapat dipungkiri, masih banyak pelamar PPPK Guru yang kesulitan untuk meraih passing grade yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Jadi Sasaran Amuk Netizen, Seruan Unsubscribe Akun YouTube-nya Menggema

Di sisi lain, fenomena guru honorer yang merupakan sebagian besar dari pelamar PPPK Guru bukan lagu rahasia.

Banyak guru di daerah bahkan di pelosok yang sudah mengabdi puluhan tahun namun belum mendapatkan penghasilan layak.

PPPK Guru yang tahun ini kembali digelar boleh jadi menjadi harapan besar dibalik guru honorer yang selama ini menjadi masalah tersendiri dalam potret pendidikan Indonesia.

Namun, alih-alih tes PPPK Guru menjadi jalan keluar, rangkaian tes itu pula yang bagi sebagian besar pelamar justru menjadi sumber kesedihan baru.

Baru-baru ini, sekelumit kisah di balik tes PPPK Guru diceritakan seorang pengawas ruang ujian atau tes PPPK Guru melalui surat terbuka yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Dua Dosa Saipul Jamil yang Bikin Sang Pedangdut Mendekam di Bui hingga Diboikot

Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Nadiem Makarim atau disapa dia Mas Menteri itu, ia menceritakan kisah yang terjadi saat gelaran tes PPPK Guru.

Dia mengaku tak kuat menahan tangis saat menuliskan pesan terbuka itu. Kini surat terbuka itu banyak beredar di media sosial dan grup-grup forum guru lainnya.

Berikut narasi lengkap yang ditulis seorang pengawas tes PPPK Guru bernama Novi Khassifa:

Yang terhormat,
Mas Menteri Nadiem Makarim

Tak adakah rasa ngilu di dalam dada Mas Menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?
Memang benar sepatu tua ini terlihat bermerek, tetapi tahukah ini hanya sepatu loak apkiran.

Baca Juga: Bantah Perkataan Mantan Istri Siri Soal Penyimpangan Seksual, Ayah Taqy Malik: Saya Ini Orang yang Beragama

Tahukah Mas Menteri,

Sepatu ini telah dipakai bertahun-tahun lamanya oleh si empunya.

Seorang bapak dengan pakaian putih lusuh dan celana hitam yang warnanya sudah tak hitam lagi karena pudar.

Mendekati usia senja masih setia mengajari anak-anak di pelosok negeri ini membaca dan mengeja.

Di saat putus pengharapan untuk mendapatkan hidup yang lebih layak.

Beliau tetap semangat. Tak sekadar mengajar tetapi mendidik.

Gaji di bawah lima ratus ribu sungguh tak cukup untuk makan sebulan. Apalagi untuk membeli sepatu.

Terpaksa di saat pulang mengajar beliau mencari pendapatan tambahan sebagai pekerja serabutan.

Tahun ini Mas Menteri memberikan secercah harapan untuk beliau.

Baca Juga: Saipul Jamil Diboikot Hingga Banjir Hujatan Malah Kebanjiran Kegiatan: Saya Butuh Kasih Sayang

Program PPPK untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih layak.

Tetapi tahukah Mas Menteri? Soal-soal yang Mas Menteri berikan hanya teori belaka saja.
Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya.

Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening.

Akhirnya, PASSING GRADE pun tak diraih. Pecahlah tangis beliau di dalam hati.

Terlihat jelas ketika nilai-nilai itu terpampang di layar monitor. Beliau terdiam seribu bahasa.

Entahlah, apa yang dipikirkan. Melihatnya saya pun ikut terisak.

Memang benar beliau tak secerdas, sejenius, sekreatif Mas Menteri.

Tetapi beliaulah yang menjadi pelita di tengah gulita buta aksara di pelosok negeri.

Memang benar beliau tak pandai teknologi, tetapi tanpa teknologi beliau mampu membuat anak-anak negeri ini merangkai kata dari A hingga Z.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions Liverpool vs AC Milan: Duel Raja Eropa Penuh Rivalitas

Berhitung hal-hal dasar untuk memahami hidup.

Memang benar para muridnya sebagian besar menjadi TKI dan TKW. Tapi tahukah Mas Menteri, bukankah mereka juga merupakan pahlawan penghasil devisa negara tercinta ini?

Beliau mempunyai andil yang besar dalam membangun negeri tercinta ini.

Sudi kiranya Mas Menteri memberikan keringanan untuk melihat beliau bisa menikmati masa tua dengan sepatu dan kehidupan yang layak.

Tak usah diperumit. Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka, setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat.

Dari saya,

Novi Khassifa
Pengawas ruang PPPK Ditulis dengan berurai air mata.
***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler