GALAMEDIA – Ahli hukum tata negara, Refly Harun mengumpamakan masalah negara dengan kondisi gigi yang sedang sakit.
Refly Harun mengungkapkan bahwa turunnya Presiden bisa dijadikan sebagai solusi untuk menyelamatkan negara.
Begitupun dengan sakit gigi, tambal gigi dan cabut gigi bisa menjadi solusi atas masalah tersebut.
“Kalau kita ingin memperbaiki negeri ya enggak ada cara lain, contohnya kayak sakit gigi. Kalau gak bisa ditambal ya dicabut,” ujarnya melalui kanal YouTube Refly Harun, seperti dikutip Galamedia, Selasa, 21 September 2021.
Di sisi lain, Refly juga menyinggung soal pernyataan bernada metafora yang pernah diucapkan mendiang JE Sahetapy.
Menurutnya, JE Sahetapy pernah mengumpamakan masalah negara dengan ikan busuk.
“Kalau metafora dari JE Sahetapy adalah kalau ikan busuk itu ya diamputasi kepalanya karena ikan itu mulai busuknya dari kepala,” ungkap Refly.
Ia menyebut, pernyataan metafora tersebut dapat dijadikan sebagai nasehat yang berlaku sampai kapanpun.
“Jadi ini adalah sebuah nasehat yang berlaku sampai kapanpun, tidak hanya berlaku hari ini atau kemaren-kemaren,” ucapnya.
Dari kedua pernyataan metafora tersebut, ia tiba-tiba teringat dengan pernyataan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha.
“Kalau misalnya Giring mengatakan 2024 itu tidak boleh dipimpin oleh Presiden yang pembohong. Dia katakan Anies Baswedan sebagai pembohong,” jelas Refly.
“Kita juga sering dengan kata itu dari para pengkritik Presiden Jokowi,” sambung dia.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 September 2021: Ricky Kunjungi Elsa dan Ternyata Dia Mengenal Jessica
Pernyataan ini disampaikan Refly sebagai respons atas cuitan politisi Partai Demokrat, Benny K. Harman.
“Ini tahun 1997. Saya tanya Prof Sahetapy, apa kiranya resep terbaik utk perbaiki negeri ini. Beliau bilang, jika ada ikan busuk, apa yg harus dilakukan? Kita harus berani amputasi kepalanya, agar hilang baunya. Seperti itu. Turunkan pemimpinnya, negeri ini pasti selamat,” cuit Benny K. Harman, Selasa, 21 September 2021.***