Sertifikat dan Apikasi PeduliLindungi Akan Jadi Masalah Tersendiri, Jika Realisasi Vaksinasi Masih Rendah

23 September 2021, 11:21 WIB
Sertifikat dan Apikasi PeduliLindungi Akan Jadi Masalah Tersendiri, Jika Realisasi Vaksinasi Masih Rendah meinjau vaksinasi di Tasikmalaya, Rabu, 22 September 2021. /Dok


GALAMEDIA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher bekerja sama dengan organisasi kepemudaan Jawa Barat menyelenggarakan vaksinasi gratis bagi masyarakat kota Tasikmalaya, khususnya kalangan milenial, pada Rabu, 22 September 2021.

“Vaksinasi adalah salah satu upaya kita melawan pandemi Covid-19. Apabila kekebalan kelompok terwujud, kita berharap Indonesia dapat keluar dari jeratan pandemi yang telah merusak sistem kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya bangsa,” kata Netty.

Menurut Netty, percepatan vaksinasi harus menjadi prioritas pemerintah agar target sasaran segera tercapai.

Baca Juga: Rachel Vennya Ulang Tahun, Salim Nauderer Tulis Ucapan Romantis dan Hadiahi Kalung

"Pemerintah harus bersungguh-sungguh, serius dan optimis dalam menjalankan program vaksinasi. Kendala di lapangan semisal sulitnya akses vaksin di daerah terpencil, kekurangan stok vaksin dan distribusi yang tidak merata harus segera diatasi," katanya dalam rilis, Kamis 23 September 2021.

Menurut Netty, public trust harus dibangun dan dijaga bahwa vaksinasi aman dan terkendali, bahwa pemerintah kompeten menjalankan program ini. "Jangan sampai rakyat menilai pemerintah tidak sanggup memenuhi janjinya terkait kemudahan akses dan pencapaian target," lanjut Netty.

Apalagi, ujarnya, saat ini pemerintah sudah mewajibkan sertifikat vaksin dan aplikasi PeduliLindungi sebagai persyaratan memasuki tempat-tempat publik dan penggunaan sarana transportasi publik.

Baca Juga: Bansos Tunai alias BST Rp300 Ribu Dihapus Mensos Risma, Program Kartu Prakerja Berakhir Hingga Gelombang 21?

"Menwajibkan sertifikat dan apikasi PeduliLindungi ini akan menjadi masalah tersendiri jika realisasi vaksinasi di lapangan masih rendah sehingga banyak masyarakat yang belum terjangkau," ungkapnya.

Karena itu, kata Netty, semua pihak harus terlibat dan berkomitmen untuk menjalankan perannya masing-masing.

“Masyarakat harus disiplin prokes dan taat aturan PPKM sementara pemerintah sebagai pihak pembuat kebijakan harus menggencarkan testing, tracing dan treatment serta menggalakkan giat vaksinasi di semua kalangan," katanya.

Baca Juga: Tukul Arwana Dilarikan ke Rumah Sakit, Vega Darwanti Minta Didoakan: Bismillah Ya Allah..

Netty mengingatkan pemerintah dan penyelenggara agar kegiatan vaksinasi tidak menjadi klaster penularan Covid-19 karena longgarnya prokes.

“Terjadi kerumunan dan pengabaian prokes di beberapa sentra vaksinasi yang berpotensi terjadinya penularan. Pemerintah harus memastikan SOP penyelenggaraan vaksinasi berjalan dengan baik. Jangan karena mengejar target suntikan, kemudian mengabaikan prokes," terangnya.

Baca Juga: Tukul Arwana Dirawat di Rumah Sakit Karena Pendarahan Otak, Netizen Ramai-ramai Kirim Doa

Terakhir Netty mengapresiasi terlibatnya gerakan pemuda dalam mempercepat realisasi vaksinasi. “Pemuda memiliki peran penting dalam membantu terwujudnya kekebalan kelompok melalui gerakan vaksinasi. Sebagai generasi pewaris bangsa yang akan mengambil peran-peran penting di masyarakat, pemuda harus peduli dan terlibat dalam perang melawan pandemi," tegas Netty.

Kegiatan vaksinasi milenial gratis ini terlaksana atas kerja sama KAMMI Tasikmalaya, Puskesmas Kahuripan, PMI, Dinkes dan Aleg FPKS DPRD Kota Tasikmalaya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler