GALAMEDIA – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar merasa heran dengan Faldo Maldini yang mendadak uring-uringan ke Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Padahal, BEM SI akan melakukan sesuatu hal yang pernah dilakukan Faldo Maldini.
Menurutnya, Faldo pernah menggelar sejumlah aksi demo di saat masih menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Indonesia (Presma UI).
Faldo sendiri turut mempertanyakan terkait pihak yang membekingi aksi demo BEM SI yang rencananya akan digelar esok hari di Jakarta.
Baca Juga: Jelang Pembukaan PON XX Papua, Anggota Brimob Gugur dalam Baku Tembak dengan Teroris KKB
Lantas, Gus Umar pun membalikkan pertanyaan tersebut ke Faldo Maldini.
“Asal ada demo pemerintah kepentingan siapa? Emang lu dulu waktu Presma UI demo pemerintah kepentingan siapa,” tanya Gus Umar, seperti dilansir Galamedia dari akun Twitternya, Minggu, 26 September 2021.
Sebelumnya, BEM SI telah secara terang-terangan telah melayangkan ultimatum kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Merujuk pada isi ultimatum tersebut, BEM SI akan menggelar aksi demo di Jakarta esok hari, apabila Jokowi tetap bersikukuh tidak membatalkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sontak, ultimatum tersebut pun terdengar nyaring hingga ke telinga salah satu pejabat istana, yakni Faldo Maldini.
Baca Juga: Resep Mudah Membuat Dalgona Candy, Permen Khas Korea Pembawa Maut di Tantangan Squid Game
Pria yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara itu turut mempertanyakan terkait pihak yang membekingi aksi demo BEM SI.
"Jadi, (aksi demo BEM SI, red) ini kepentingan siapa?" ujar Faldo kepada wartawan, Sabtu, 25 September 2021.
Kendati demikian, Faldo mengimbau kepada BEM SI untuk kembali mempertimbangkan gelaran aksi demo tersebut.
Baca Juga: Pengamat: Meski Kalah Beribu-ribu Kali di Pilpres, Prabowo Subianto Akan Terus Maju
Menurutnya, aksi demo berpotensi menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air.
"Yang ingin berkerumun, berarti tidak sayang sama tenaga kesehatan, tidak sayang sama keluarganya, tidak sayang dengan dirinya. Tidak sayang sama gerobak-gerobak ekonomi rakyat yang sudah mulai bergeliat," imbuhnya.
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa pemerintah akan siap untuk menjawab semua pertanyaan dan kritik dari masyarakat.***