OPM Ancam Perang di Papua Terus Belanjut, Presiden Jokowi Malah Berikan Janji ke Suku Asmat

4 Oktober 2021, 20:29 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut turun langsung untuk menanam benih jagung di Kabupaten Sorong, Papua Barat. /Instagram/@jokowi


GALAMEDIA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memberikan ancaman kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui surat terbuka.

Hal ini bukan yang pertama, sebelumnya OPM pun kerap mengirimkan surat serupa.

Di antaranya pada 2018 lalu. Namun hal itu tak ditanggapi pemerintah.

Dalam surat tersebut, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, ada lima permintaan OPM yang harus direalisasikan oleh Pemerintah Indonesia.

Jika tidak dilaksanakan maka konsekuensinya perang di Papua akan terus berlanjut.

Baca Juga: Mensos Risma Sering Ngamuk, Anak Buah: Setiap Kunjungan Kerja, Ibu Harus Mengungkap Masalah

"Apabila pemerintah Indonesia tidak menyetujui tuntutan dan tawaran ini maka TPNPB tidak akan berhenti perang. Perang melawan militer Indonesia di Papua akan dilakukan sampai puncak tuntutan TPNPB dilaksanakan," tegas Jubir TPNPB tersebut.

Sebby memulai membaca surat tersebut dengan mengklaim bahwa rakyat Papua menolak pembangunan infrastruktur di Tanah Papua.

Ada pun isi 5 permintaan tersebut yakni:

1. Hentikan Pembangunan Jalan Trans Papua

2. Tarik gabungan militer Indonesia dari Nduga.

3. Indonesia izinkan jurnalis asing meliput di Nduga, Timika, Puncak Jaya, Paniai, dan Lani Jaya.

4. Indonesia izinkan United Nation Higher Commissioner for Refugee (UNHCR) masuk di Nduga untuk mengurus pengungsian warga sipil pribumi dan non pribumi di Nduga.

Baca Juga: Pemerintah Janjikan Lonjakan Penyaluran Bansos Mulai dari BSU, Kartu Sembako hingga BLT

5. Indonesia izinkan Palang Merah Internasional masuk di Nduga guna mengevakuasi dan perawatan bagi korban warga sipil di Kabupaten Nduga.

Kali ini pun tampaknya hal tersebut tak digubris Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi malah berjanji akan membangun rumah untuk warga Suku Asmat di Merauke, Provinsi Papua.

Hal itu dikatakan Kepala Negara usai mendapatkan permintaan dari salah seorang warga.

"(Pak Bupati Merauke) carikan tanah, nanti Pak Menteri PU yang bangun-bangun, jelas itu. Tanahnya bupati, rumahnya Pak Menteri PU," ujar Jokowi di sela-sela kunjungannya di Merauke, sebagaimana dilihat dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 4 Oktober 2021.

Ada sekira 40-an kepala keluarga (KK) Suku Asmat yang tinggal di rumah dengan kondisi kurang layak. Rumah tersebut masih menumpang di lahan orang lain dengan bantuan dari TNI Angkatan Laut (AL).

Baca Juga: GILA! Oknum ASN Simpan Sabu Sebanyak 3,9 kg, Polisi Terpaksa Lakukan Penembakan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Bupati Merauke Romanus Mbaraka menyimak langsung perbincangan dengan Presiden Jokowi itu.

Seorang warga Suku Asmat, Venansius, mengatakan dirinya meminta bantuan langsung kepada Presiden Jokowi untuk dibangunkan rumah yang layak huni dan disanggupinya.

"Saya minta bapa mohon rumah yang layak, air, itu aja yang saya minta. Bapa jawab akan kerja sama dengan bapa bupati dan bapa pertanahan akan dibangun," ucap dia.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler