Legislator Desak Risma Jalani Terapi, Anggota Komisi III: Sepertinya Semua Orang Itu Bodoh

5 Oktober 2021, 16:29 WIB
Mensos Tri Rismaharini alias Risma kembali menjadi sorotan setelah aksi marah-marahnya. /@trirismaharini01/Instagram

 


GALAMEDIA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) hingga saat ini masih menjadi sorotan usai melabrak pedamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo.

Pasalnya, aksi marah-marah Risma bukan yang pertama kali terjadi. Mantan Wali Kota Surabaya ini sudah beberapa kali melakukan aksi serupa di sejumlah daerah.

Hal tersebut mendorong sejumlah politikus untuk menyerankan Risma menjalani terapi. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.

"Saya mendapatkan kabar bahwa Bu Risma marah-marah kembali, ini kambuh terus. Menurut saya mungkin Bu Risma perlu ikut terapi kesabaran," kata Jazilul dalam keterangannya, Selasa, 5 Oktober 2021.

Ia sangat menyayangkan Risma mudah tersulut emosi hingga marah-marah. Anggota Komisi III DPR ini menilai gaya tersebut tak efektif dalam memberikan instruksi atau saran sebab justru bisa menimbulkan ketersinggungan.

Baca Juga: Bongkar Kasus Azis Syamsuddin, Novel Baswedan: KPK Seperti Takut Kasus Itu Diungkap

Menurutnya, gaya Risma tak elok dimiliki oleh seorang pejabat. Sebab, sikap demikian seolah-olah meremehkan kemampuan bawahan, apalagi sampai menuding-nuding dan menganggap semua orang bodoh.

"Menurut saya tidak elok kalau pejabat negara terus, hanya untuk memberikan nasihat saja dengan nada menuding-nuding seperti orang itu semuanya bodoh, seperti orang itu semuanya tidak mampu," katanya.

Sebelumnya anggota DPR RI lainnya, Fadli Zon pun menyoroti kasus tersebut. Ia menyatakan perilaku marah-marah Risma di depan publik dengan kekerasan verbal sudah melampaui batas.

Politisi Partai Gerindra ini menyarankan agar Risma ikut terapi kemarahan.

"Marah-marah juga tak selesaikan masalah. Sebaiknya segera ikut terapi "anger management" (manajemen kemarahan)," kicau @fadlizon di akun twitter pribadi.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Blunder Lagi, Salah Sebut Daerah Netizen Kompak Lempar Hujatan

Berbeda dengan kedua politikus tersebut, Profesor Dr Tjipta Lesmana menilai Risma tidak perlu melakukan terapi melainkan harus belajar berkomunikasi yang baik dan benar.

"Tak perlu terapi, tapi Bu Risma harus mau belajar berkomunikasi yang baik. Bu Risma harus belajar kepada saya," ujarnya sedikit bercanda kepada Rahma Sarita pada kalan Realita TV.

Ia khawatir jika Risma terus berperilaku seperti itu maka publik bakal menjadi jenggah. Sehingga bukan makin populer melainkan timbul kebencian dari masyarakat.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler