GALAMEDIA - Hasil Survei Indostrategic, KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha masuk bursa ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam muktamar ke-34 NU.
Gus Baha menduduki posisi keempat dengan persentase 12,4%.
Dalam survei Indostrategi, KH Marzuki Mustamar mendapatkan dukungan tertinggi sekitar 24,7 persen. Marzuki Mustamar saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilaya Nahdlatul Ulama (PWNU) provinsi Jawa Timur.
Posisi kedua dalam survei Indostrategic diduduki KH Hasan Mutawakkil Alallah dengan raihan 22,2 persen. Pada 2020 lalu Hasan Mutawakkil terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah atau Musda MUI Jatim X Tahun 2020, sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
"KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur) dengan dukungan tertinggi sekitar 24,7 persen, disusul KH Hasan Mutawakkil Alallah 22,2 persen, KH Said Aqil Siradj 14,8 persen yang juga incumbent Ketum PBNU saat ini," kata Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Oktober 2021.
Nama berikutnya dalam bursa Ketum PBNU versi survei Indostrategic adalah KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha. Dia memperoleh 12,4 persen suara dukungan.
Terkait hal itu, netizen di media sosial Twitter menggalakan dukungan terhadap Gus Baha untuk menggantikan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU.
Hingga sekitar pukul 18.12 WIB, Gus Baha menjadi trending topic di Twitter dengan 7.910 cuitan menyinggung namanya.
"ALHAMDULILLAH....SEMOGA GUS BAHA JADI KETUM PBNU," cuit @Lisaamartatara4.
"Mudah-mudahan Gus Baha menjadi ketua PBNU, dan bisa membawa NU menjadi lebih baik," kata Nur Hasan melalui akun @albutix1106·
"Gus Baha akan mengembalikan NU ke kithonya," cuit @RahimiNaali.
Bahkan salah seorang politisi PKS Refrizal pun menyatakan dukungannya terhadap Gus Baha.
"Saya Gus Baha jadi Ketum PBNU menggantikan KH Said Aqil pada Muktamar yad," @refrizalskb·***