Faisal Basri Ungkap Gaji TKA China yang Kerja di Indonesia, Bisa Sampai 17-54 Juta: Luhut Omong Kosong

15 Oktober 2021, 21:06 WIB
Ekonom senior Faisal Basri. /ANTARA/Wahyu Putro

GALAMEDIA – Ekonom Senior, Faisal Basri membeberkan pendapatan bulanan yang diterima Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada di Indonesia, khususnya TKA asal China.

Menurut keterangan Faisal, TKA China menerima gaji hingga puluhan juta rupiah untuk pekerjaan yang terbilang ringan.

Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu, TKA China terus-menerus memasuki Tanah Air untuk bekerja.

Kala itu, banyak masyarakat Indonesia yang geram dan mengaku tak setuju dengan keputusan pemerintah yang mengizinkan mereka masuk.

Pasalnya, selain membawa virus dari luar, mereka dikhawatirkan mengambil mata pencaharian penduduk lokal.

Baca Juga: Masih Bayak Formasi Kosong Untuk Seleksi P3K Guru di Kota Cimahi

Namun, pemerintah menyebutkan bahwa masuknya TKA China ke Indonesia telah melalui berbagai pertimbangan matang hingga prosedur ketat.

Lagipula, mereka masuk ke Tanah Air sebagai tenaga ahli, bukan pekerja lapangan dan lainnya.

Kendati sudah disampaikan seperti itu, Faisal langsung menepisnya.

Menurut akademisi di Universitas Indonesia (UI) ini, ada banyak TKA China di Indonesia yang bekerja sebagai sopir truk, koki, manager gudang, ahli statistik, dan lainnya.

“Apakah mereka tenaga ahli? Ya tidak. Jabatan mereka koki, pengemudi ekskavator, truk derek, forklift, manager gudang, ahli statistik, montir, dan operator,” katanya dalam acara ‘Waspada Kerugian Negara dalam Investasi Pertambangan’ Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Ahli Sebut Bupati Bandung Barat Aa Umbara Tak Bisa Dipersalahkan

Namun gaji mereka bisa sampai 17 hingga 54 juta rupiah.

“Gaji mereka itu Rp17 juta sampai Rp54 juta,” imbuhnya.

Sementara, UMR di Jakarta sendiri diketahui hanya sekitar Rp 4.416.186.

Sehingga menurutnya omong kosong yang diucapkan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsa Panjaitan.

“Jadi omong kosong yang dikatakan Pak Luhut itu (mendatangkan) tenaga ahli kita belum sanggup, gak punya. Ada tenaga ahlinya, tapi sebagian besar adalah yang begini-begini,” ungkapnya.

Baca Juga: Putra Sulung Ungkap Alasan Risma Kerap Marah-Marah: Ndak Usah Kaget

Lebih jauh, Faisal juga membongkar, jumlah TKA China yang datang sebetulnya lebih banyak dari yang diketahui masyarakat.

Bahkan, selama setahun terakhir, sudah ada 19 ribu orang yang masuk ke Indonesia.

“Sebagian besar mereka tidak pakai visa pekerja. Tidak bayar iuran yang 100 dolar dan macam-macam itu. Tentu saja kalau (pakai) visa turis, ya tidak dikenakan pajak atas pendapatannya,” jelasnya.

Faisal juga mengatakan TKA asal China tak berani masuk lewat Bandara Soekaro-Hatta karena takut ketahuan.

"Kalau di Soetta banyak diteriakin wartawan, wartawannya banyak. Tapi ketahuannya hanya satu, Sam Ratulangi mereka lebih santai," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler