GALAMEDIA – Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih beberapa tahun lagi, sejumlah lembaga telah melakukan survei terkait tokoh-tokoh yang dinilai layak menjadi presiden selanjutnya.
Salah satunya adalah Litbang Kompas yang baru saja merilis hasi survei elektabilitas Calon Presiden (Capres) 2024.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menunjukkan hasil seimbang.
Kedua tokoh nasional tersebut memiliki elektabilitas sebesar 13,9 persen.
Baca Juga: PBB Tak Terima Yusril Disuruh 'Cuci Muka', Demokrat: Kok Anda Ikut-Ikut?
Peneliti Litbang Kopas, Yohan Wahyu menjelaskan, dari tiga nama calon presiden yang mempunyai elektabilitas teratas, hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan.
Ganjar menurut survei pada bulan April lalu mengalami kenaikan sekitar 6 persen.
"Jika dibandingkan survei April, elektabilitas Ganjar mengalami lonjakan 6 persen, sedangkan Prabowo 2,5 persen. Sementara Anies cenderung stagnan," ujarnya Senin, 18 Oktober 2021.
Sementara posisi pertama ditempati oleh Prabowo Subianto 13,9 persen, diikuti Ganjar dengan 13,9 persen.
Posisi ketiga diduduki oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 9,6 persen, keempat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 5,1 persen.
Kemudian ada Menteri Sosial, Tri Rismaharini 4,9 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno 4,6 persen, Direktur Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 4,5 persen.
Berikutnya pada posisi delapan ada Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,9 persen, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD 1,2 persen, dan posisi 10 Tentara Gatot Nurmantyo 1,1 persen.
Baca Juga: McDanny Hina HRS, PA 212: Kita Lihat, Pihak Kepolisian Akan Tindak Cepat dan Tegas atau Sebaliknya
Sementara tokoh lainnya hanya 2,1 persen dan yang tidak menjawab atau rahasia sebesar 37,2 persen.
Survei digelar pada 26 September-9 Oktober 2021. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen.***