Tak Terima Mustafa Kemal Ataturk Diabadikan Jadi Nama Jalan di DKI, Musni Umar: Tak Pantas, Dia anti Islam!

20 Oktober 2021, 14:42 WIB
Musni Umar. /Instagram @musniumar

GALAMEDIA - Baru-baru Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar belum lama ini turut menanggapi perihal rencana penamaan jalan di DKI Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Melalui akun Twitter pribadinya @musniumar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun nampak menolak keras pemilihan tokoh Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta.

Dalam unggahannya, Musni Umar lantas mengungkapkan alasan penolakan Mustofa Kemal Ataturk dengan menyebut tokoh tersebut sebagai simbol dari sekularisme di Turki.

"Maaf saya menolak keras Ataturk dibuatkan nama jalan di Jakarta," ucap Musni Umar dilansir Galamedia dari akun Twitter @musniumar pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Lebih jauh, Musni Umar menyebut bahwa Mustafa Kemal Ataturk juga merupakan tokoh yang anti Islam dan tidak pantas diabadikan.

Baca Juga: Imbas Tersandung Skandal Aborsi, Kim Seon Ho Didepak Brand Ternama, Reality Show Hingga Pemutusan Kontrak Film

Terlebih, di kota yang berlandaskan sila Pertama Ketuhanan yang Maha Esa.

"Mustafa Kemal Ataturk adalah simbol sekularisme dan anti Islam di Turki yg tdk pantas diabadikan di Ibu Kota Negara yg berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa (Psl 29 ayat (1) UUD 45)," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah Turki dikabarkan telah memberikan nama Jalan Ahmet Soekarno di depan kantor KBRI Ankara, Turki.

Informasi itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam konferensi pers terkait kunjungan bilateral ke Turki pada 12 Oktober 2021 lalu.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia di Ankara Muhammad Iqbal menyampaikan rencana serupa, dengan mengganti nama jalan di DKI Jakarta menggunakan nama Mustafa Kemal Ataturk.

Rencana itu pun dibenarkan pula oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dalam keterangannya.

Baca Juga: Gerindra Kota Bandung Solid Minta Kesediaan Prabowo Maju Capres

"Jadi sama-sama ini Insya Allah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Turki," kata Ahmad Riza Patria dilansir Galamedia dari Antara.

Dalam hal ini, kabarnya tokoh tersebut dipilih sesuai dengan keinginan kedua negara, yakni Turki dan Indonesia.

Di sisi lain, Ahmad Riza Patria mengaku belum bisa memastikan ruas jalan yang akan diganti namanya dengan tokoh Turki tersebut.

Namun ia berjanji akan segera mengumumkan lokasi jalan yang akan diganti namanya dalam waktu dekat.

"Jadi memang ada keinginan dari kedua negara agar ada nama dari kita yang di Turki dan nama tokoh dari Turki di kita," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler