Hagia Sophia Jadi Masjid Yunani Sebut Menjijikan, Ancam Jadikan Rumah Kemal Ataturk Museum Genosida

- 13 Juli 2020, 17:37 WIB
Hagia Sophia di Istanbul malam hari
Hagia Sophia di Istanbul malam hari /


GALAMEDIA - Pemerintah Yunani melalui Menteri Pembangunan Pedesaan, Makis Voridis melontarkan ancaman setelah Turki hendak mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Ia pun mengancam akan menjadikan rumah Mustafa Kemal Ataturk, bapak Turki modern sekaligus presiden pertama, sebagai museum genosida.

Dalam wawancaranya dengan MEGA, Voridis mengatakan bahwa keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah Hagia Sophia jadi masjid "menjijikkan".

Baca Juga: Rantis Maung Mirip Pesanan Prabowo, Bakal Dijual Bebas PT Pindad ke Masyarakat Umum

Menurutnya, Ankara sama sekali tidak mempunyai ketertarikan untuk menjalin relasi positif dengan negara Barat maupun komunitas internasional.

"Kemarahan, kebencian, kesedihan, dan rasa penghinaan yang dalam terutama terjadi di Yunani," kata Voridis dikutip Greek City Times Ahad (12/7/2020) waktu setempat.

Ia berpendapat Hagia Sophia tidak sekadar bangunan kebudayaan, sekaligus simbol bagi Kekristenan dan Ortodox.

Voridis kemudian ditanya jawaban seperti apa yang bakal diberikan oleh Athena, setelah pengadilan Turki mencabut status museum pada Jumat (10/7/2020), ia menjawab, hal yang paling cepat dan jelas adalah "simbol paling ekstrem" adalah mengubah rumah kelahiran Mustafa Kemal Ataturk di Thessaloniki sebagai museum genosida.

Baca Juga: Disanksi UEFA, Manchester City Akhirnya Bisa Bertanding di Liga Champions Musim Depan

Dia kemudian menyatakan bahwa dunia seharusnya menyadari Turki menjadi ancaman stabilitas dunia, dengan Barat harus memberi pesan tegas.

"Kita harus menegaskan bahwa Erdogan benar-benar tak terkendali dan negara Barat akan segera menghadapinya," jelas Voridis.

Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias pun meminta agar Komisi Eropa menyiapkan langkah tegas bagi Ankara.

Baca Juga: PT PNM Posting Program Erick Thohir, Nasabah Berkeluh Kesah Hingga Ngaku Trauma

Dia menuturkan, dia akan berusaha membawa permasalahan tersebut dalam pertemuan para menteri luar negeri Komisi Eropa hari ini, Senin (13/7/2020).

Menurutnya, mencabut status Hagia Sophia dan mengubahnya menjadi masjid seharusnya mendapat perhatian Uni Eropa hingga PBB.

"Kami punya kewajiban konstitusional untuk melindungi hak kami. Yunani jelas akan melindungi kepentingannya, dan Uni Eropa harus mengakuinya," jelas Dendias.

Hagia Sophia dulunya merupakan katedral terbesar dunia yang dibangun pada masa Kaisar Bizantium, Justinian, sekitar 537 Massehi. Sejak Konstantinopel jatuh ke tangan Sultan Mehmet II dari Turki Ottoman pada 1435, bangunan itu kemudian berubah menjadi masjid.

Baca Juga: Predator Anak Asal Prancis Pemakan 305 Korban Bunuh Diri di Sel Tahanan

Mustafa Kemal Ataturk yang merupakan "Bapak Turki Modern" kemudian menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1935, sebelum dicabut oleh pengadilan Turki 2020 ini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menegaskan bahwa perubahan status Hagia Sophia merupakan urusan internal negara mereka. Pernyataan itu dia sampaikan setelah pengadilan setempat mencabut status museum bangunan yang masuk ke dalam warisan dunia UNESCO itu.

Pencabutan Hagia Sophia dari museum memberikan jalan bagi pemerintah Turki untuk mengembalikan bangunan itu menjadi masjid.

Baca Juga: PBB Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Tersangka Utama Pembunuhan

"Pengambilan keputusan Hagia Sophia adalah hak negara Turki, bukan yang lain. Ini adalah urusan internal kami," koar Erdogan kepada Kriter.

Dikutip Anadolu Ahad (12/7/2020), Erdogan menyatakan, setiap negara harusnya menghormati negaranya, dan menjelaskan mengapa dia mengambil langkah yang menjadi sorotan itu.

Dalam pandangan mantan Wali Kota Istanbul tersebut, perubahan dari masjid menjadi museum pada 1934 merupakan "keputusan menyakitkan buat mereka".

Dia mengabaikan kritik baik dari dalam negeri maupun luar, dengan menyatakan argumentasi yang mereka sampaikan "tak ada artinya".***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x