Dukung Pengrajin Anyaman, Desa Sukaraja Miliki Gallery dan Workshop Kerajinan Rakyat dari Program KOTAKU PUPR

20 Oktober 2021, 15:12 WIB
Gedung Gallery & Workshop Kerajinan Rakyat di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kab. Tasikmalaya. /Istimewa


GALAMEDIA - Mendengar nama Rajapolah, imej masyarakat pasti tertuju pada kerajinan. Kerajinan rakyat merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Tasikmalaya khususnya di Kecamatan Rajapolah.

Sudah sejak lama Rajapolah dikenal sebagai pusat kerajinan anyaman di Jawa Barat. Di Rajapolah ada Desa Sukaraja. Desa ini salah satu penghasil kerajinan Anyaman. Di daerah ini, jumlah penduduk produktif sekitar 5.000 jiwa.

Pada tahun 2020 melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat membangun Gallery dan Workshop Kerajinan Rakyat di Sukaraja RT 5/RW 2.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Korban Pinjol Ilegal Tak Usah Bayar Utang: Kalau Diteror, Lapor ke Polisi!

Melalui program ini diharapkan bisa mendukung pengembangan kerajinan anyaman terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Gallery dan Workshop kerajinan rakyat Sukaraja ini dibangun melalui kegiatan Infrastruktur Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) atau BPM Livelihood sebesar Rp 1 miliar.

Selain itu juga dilaksanakan pembangunan sarana jalan lingkungan dan drainase. Tujuan dari BPM Livelihood ini diantaranya adalah meningkatkan penghidupan masyarakat berkelanjutan (sustainable livelihood), melalui pembangunan sarana dan prasarana, serta sosial kemasyarakatan.

Baca Juga: Usai Pergoki Suami Selingkuh, Celine Evangelista dan Stefan William Sudah Resmi Bercerai, Begini Penjelasannya

"KOTAKU fokus kepada peningkatan akses terhadap infrastruktur permukiman dasar dan infrastruktur permukiman untuk menunjang aktivitas penghidupan masyarakat sedangkan upaya peningkatan ekonomi masyarakat dilaksanakan dengan kolaborasi," Kordinator BKM Paguyuban Warga Desa (PWD) Sukaraja, Ella Nurlaelawati kepada wartawan, Rabu, 20 Oktober 2021.

Sebagai penanggungjawab pembangunan gallery dan workshop, Ella mengatakan dalam prosesnya, pembangunan gedung penuh perjuangan. Anggota BKM yang mayoritas perempuan itu harus mengawasi pekerja yang rata-rata warga lokal Sukaraja agar pekerjaan sesuai target dengan kualitas baik.

"Belum lagi pada saat itu masuk Pandemi Covid-19 yang mengharuskan seluruh kegiatan selalu mematuhi protokol Covid 19, yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak," kenang Ella.

Baca Juga: Adegan Ranjang Han So Hee dan Ahn Bo Hyun di My Name Bikin Netizen Heboh

Ia pun sangat berterimakasih kepada kementerian PUPR melalui program KOTAKU ini. Sebab dengan KOTAKU desa Sukaraja memiliki bangunan dua lantai dengan luas bangunan 90 m² untuk Gallery dan Workshop Kerajinan Rakyat.

"Untuk keberlanjutan aktivitas galeri ini kami sudah menyusun rencana bersama Dinas Indag dan Kadin untuk menampung produk kerajinan rakyat yang berasal dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan membantu pemasaran baik secara offline yang bertempat di ruang pamer maupun online yang memanfaatkan media sosial," tegas Ella.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Prihatin Soal Siswa dan Guru Terpapar Covid-19, PTMT di Kota Bandung Ditutup?

Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang, menyampaikan pemerintah desa sangat mendukung pembangunan galery dan workshop kerajinan rakyat ini. Salah satunya dengan memberikan izin tanah desa seluas 120 m² untuk dibangun gallery dan workshop.

“Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kerajinan masyarakat Sukaraja dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” tambah Asep Nandang. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler