Percepatan Vaksinasi Meningkat, Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Jabar Turun

23 Oktober 2021, 16:01 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan safari vaksin dan bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Cianjur, Sabtu 23 Oktober 2021. / Fauzi/Biro Adpim Jabar/

 

GALAMEDIA - Pemprov Jabar terus berupaya mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi COVID-19. Hal ini untuk mengejar kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir 2021.

Guna mendorong percepatan vaksinasi di kabupaten/kota, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan safari vaksin dan bantuan sosial (bansos), Sabtu 23 Oktober 2021.

Dalam safarinya, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengunjungi Kabupaten Cianjur untuk meninjau bus vaksinasi di Pendopo Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Disebut Pemerintahan Banyak Rapat, Demokrat ‘Serang’ Balik PDIP: SBY Tak Perlu Koar-koar Punya Prestasi

Kang Emil mendorong Kabupaten Cianjur untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19.

"Mudah-mudahan dalam dua minggu, Cianjur bisa ke 50 persen. Jawa Barat sendiri saya laporkan, kalau pakai jumlah dosis, sudah tertinggi se-Indonesia," katanya.

Seiring percepatan vaksinasi, tingkat keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) COVID-19 di Jabar juga mengalami penurunan menjadi sekitar 3 persen dari puncaknya 91 persen.

"Alhamdulillah banyak berita baik yang kami rasakan dalam minggu-minggu terakhir ini. Pertama situasi COVID dalam kacamata Jawa Barat sudah surut luar biasa. Tingkat keterisian rumah sakit sudah 3 persen dari puncaknya 91 persen," katanya.

Lebih lanjut Kang Emil mengajak seluruh pihak untuk mensyukuri dan menjaga agar angka COVID-19 ini tidak naik kembali. Untuk menghadapi pandemi COVID-19, harus dilakukan secara bersama-sama, baik dari unsur pemerintah, TNI/Polri, hingga masyarakat.

Baca Juga: Salatiga-Ambarawa Diguncang Gempa 14 Kali, Ini Doa yang Harus Dibaca Ketika Gempa Bumi Mengguncang

Kang Emil pun mengingatkan supaya protokol kesehatan (prokes) harus terus diperkuat seiring dengan dibukanya kegiatan ekonomi secara perlahan.

"Makanya arahan saya, pelan-pelan kegiatan pariwisata dibuka asal bertanggung jawab. Itu saja. Seperti kuota kan kadang suka ada yang curi-curi, ada sertifikat vaksin palsu, yang seperti itu harus diawasi," ucapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler