Elite Demokrat: Merujuk Ucapan JK, Lebih Terarah Era SBY Daripada Era Jokowi, Hasto Salah Alamat!

23 Oktober 2021, 16:29 WIB
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. /Ninding Permana/ragamindonesia/dok. kamhar

GALAMEDIA – Kader-kader Partai Demokrat, salah satunya Kamhar Lakumani menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto terkait pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kamhar secara tegas mengungkit pernyataan Jusuf Kalla (JK) yang pernah menjadi wakil presiden SBY mapun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut JK, kata Kamhar, pemerintahan SBY lebih ringkas, terarah, dan cepat, berbeda dengan era Jokowi.

“Merujuk pada testimoni Pak JK yang pernah menjadi wakil presiden Pak SBY dan juga pernah menjadi wapres Pak Jokowi, bahwa di zaman SBY lebih ringkas, lebih terarah, dan lebih cepat dalam mengambil keputusan.”

“Kalau zamannya Pak Jokowi, semua soal dirapatkan. Jadi dalam seminggu rapatnya bisa 4-5 kali,” ujarnya pada wartawan dilansir Galamedia Sabtu, 23 Oktober 2021.

Baca Juga: Polisi Bakal Periksa Rachel Vennya Lusa Senin, Kasus Apa?

Kamhar menilai wajar JK menyatakan hal itu. Menurutnya, SBY sudah terbiasa karena memiliki pengalaman di kalangan militer.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung soal pengalaman pendidikan akademik SBY.

Kamhar mengklaim Indonesia dibuat maju oleh SBY, yang menjabat sebagai presiden dua periode (2004-2014).

“Tak hanya itu, Pak SBY juga memiliki latar belakang pendidikan yang paripurna, Master of Art dari Management Webster University AS dan doktor dalam bidang ekonomi pertanian dari IPB,” tuturnya.

Menurutnya, SBY telah mencapai berbagai hal selama 10 tahun menjabat di Indonesia.

“Jadi, dalam hal kepemimpinan, kemampuan pengambilan keputusan, kecepatan dan kualitas keputusan, Pak SBY di atas rata-rata dan ini telah dibuktikan dengan 10 tahun kepemimpinannya telah mengantarkan Indonesia pada banyak capaian dan kemajuan,” imbuhnya.

Sehingga Kamhar mengatakan bahwa Hasto bukan hanya salah alamat, namun juga hidup di alam mimpi.

“Jadi, sekali lagi, kalau yang dimaksudkan Hasto adalah Pak SBY, bukan hanya salah alamat. Mungkin Hasto sebelum pemerintahan Pak Jokowi hanya hidup di alam mimpi, tak mengenal realitas.”

Baca Juga: Faizal Assegaf Sebut NU Bukan Produk Islam, Abdillah Toha: Contoh Muslim Bodoh, Mau Pecah Belah Umat Islam?

“Karenanya, mengutip dan memodifikasi yang lagi viral dan kekinian di media sosial 'Hei, Hasto, bangun, ko tidor terlalu miring, bangun. Nanti ko pe otak juga ikutan miring',” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menilai Jokowi telah berhasil dalam banyak hal.

“Melihat akar persoalan pokok dari Covid-19 dan kemudian mencari solusi menyeluruh dimulai dari refocusing anggaran, kebijakan yang menyeimbangkan antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi serta terdepan dalam pengadaan vaksin,” ujarnya.

Hasto pun membandingkan pemerintahan era Jokowi dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya.

Meski tak disebut secara spesifik, kita ketahui bahwa 10 tahu sebelum era Jokowi ditempati oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, pemerintahan 10 tahun sebelumnya terlalu banyak rapat namun tak mengambil keputusan.

“Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” ungkapnya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler