Tagar #IndonesiaRoadTo5G Menggema di Twitter

23 Oktober 2021, 22:13 WIB
Ilustrasi 5G. /Pixabay/@akitada31/

GALAMEDIA - Warganet ramai-ramai mendukung langkah pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mempercepat penggunaan jaringan 5G di Indonesia.

Di mana, dengan penggunaan jaringan 5G tersebut, maka transformasi digital bisa dipercepat. Tanda pagar (tagar) #IndonesiaRoadTo5G pun ramai diunggah oleh belasan ribu warganet, Sabtu 23 Oktober 2021

Salah satunya, akun @kuyangmanis yang mengapresiasi langkah Menteri Kominfo Johnny G Plate yang telah mempersiapkan implementasi jaringan 5G. Sebab, Kominfo baru saja tuntas menggelar lelang frekuensi 2.3 Ghz, yakni frekuensi yang disebut sebagai layanan teknologi komunikasi generasi ke-5 atau 5G.

Dua operator selular, masing-masing PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan dan PT Smartfren Telecom Tbk, dipastikan mendapat tambahan spektrum frekuensi di pita 2.3 GHz masing-masing 20 MHz dan 10 MHz. Ini setelah kedua entitas tersebut lolos seleksi harga dalam lelang yang digelar belum lama ini.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Oktober 2021: Keras Kepala, Penjelasan Andin Tak Bisa Diterima Irvan

“Sudah ada beberapa operator seluler di Indonesia yang mengadaptasi jaringan 5G. Bisa dibayangkan bagaimana kecepatan internet dgn menggunakan jaringan 5G, tentunya juga bisa mempercepat Transformasi Digital di Indonesia,” tulis akun @kuyangmanis.

Warganet juga menilai jaringan 5G juga akan memudahkan transformasi dan penggunaan televisi digital dengan kualitas suara dan gambar yang yang tidak perlu diragukan.

“Siaran televisi digital menggunakan sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan teknologinya yang canggih bagi masyarakat Indonesia,” ciut akun @FlobamoraGlobal.

Namun, warganet lain justru mengingatkan terkait adanya pihak-pihak atau kelompok-kelompok tertentu yang akan memanfaatkan jaringan 5G dengan tujuan yang negatif. Salah satu contohnya memanfaatkan jaringan 5G untuk penyebaran paham radikal atau paham transnasional lainnya.

“Jokowi Singgung Koneksi 5G dengan Penyebaran Paham Radikal. @jokowi menyebutkan, kemudahan komunikasi melalui konektivitas 5G bisa saja dimanfaatkan untuk menyebarkan ideologi transnasional radikal,” tulis @AryPrasetyo_85.

Baca Juga: CHELSEA BANTAI NORWICH CITY 7-0, Mason Mount Cetak Hattrick di Liga Inggris

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan akan tantangan baru dari munculnya konektivitas 5G. Menurut Jokowi, kemudahan komunikasi melalui konektivitas 5G yang mempermudah dan mempercepat interaksi, bisa saja dimanfaatkan untuk menyebarkan ideologi transnasional radikal.

“Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia ke seluruh kalangan dan keseluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu," kata Jokowi dalam sambutan peringatan Hari Lahir Pancasila, Selasa 1 Juni 2021 lalu.

Karena itu, Jokowi meminta di tengah teknologi yang semakin canggih, maka perlu diimbangi dengan penanaman nilai-nilai Pancasila yang masif termasuk menggunakan jaringan 5G tersebut,seperti dikutip Galamedia dari berbagai sumber.

Jokowi pun mengajak semua elemen bangsa mulai dari aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai Pancasila khususnya melalui dunia digital.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler