Kota Bandung Terancam jadi Lautan Sampah, Folmer: Program Kang Pisma Tak Berjalan Baik

7 November 2021, 19:49 WIB
Deretan kontainer berisi sampah yang belum terangkut tergeletak di tepi akses TPA Sarimukti ruas Rajamandala-Cipeundeuy, Kampung Cicadas, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 7 November 2021. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto/

GALAMEDIA - Akibat berhentinya sementara aktivitas pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan sekitarnya terancam menjadi lautan sampah.

Mengingat TPA Sarimukti merupakan tempat pembuangan akhir sampah dari kawasan Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

Berhentinya sementara aktivitas pengelolaan sampah di TPA Sarimukti, dikarenakan habisnya bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat di TPA tersebut.

Sehingga sampah di berada kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung kini mulai menumpuk dan tidak terangkut.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 RI 7 November 2021 Bertambah 444 Kasus: DKI Jakarta, Jabar dan Jateng Terbanyak

Melihat kondisi tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Folmer Siswanto menilai lautan Kota Bandung akan terancam menjadi lautan sampah, seperti tragedi lautan sampah pada 2005 silam, jika persoalan tersebut tidak segera ditangani.

Menurutnya dalam kondisi tersebut, maka dibutuhkan kemandirian dalam pengelolaan sampah.

Terlebih Pemkot Bandung sudah memiliki program pengelolaan sampah tingkat TPS di Gedebage, termasuk program pengelolaan sampah mandiri lainnya.

"Jadi Pemkot Bandung harus mikir konsep lain dan seharusnya jangan berrgantung pada TPA Sarimukti," ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Kota Bandung, Minggu, 7 November 2021.

Ia juga menyoroti program Kang Pisman (Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan) yang merupakan salah satu program pengelolaan sampah di Kota Bandung, yang masih belum berjalan dengan optimal di tengah masyarakat.

Baca Juga: Besok, Nasib Jenderal Andika Perkasa Soal Jabatan Panglima TNI Diputuskan Komisi I

"Untuk Program Kang Pisman juga tidak berjalan dengan baik, sehingga masih perlu partisipasi masyarakat dalam persoalan sampah ini," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, truk pengangkut sampah milik Kota Bandung mulai tersendat dan harus mengantre lama untuk membuang sampahnya ke TPA Sarimukti.

Oleh karena itu, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait pengangkutan sampah yang belakangan ini tidak tepat waktu, akibat persoalan di TPA Sarimukti tersebut.

"Mohon maaf jika masih ada keterlambatan dalam pelayanan pengangkutan sampah, karena memang keadaan yang memaksakan untuk itu dan tidak bisa kami hindari," tulis Oded di akun Instagramnya.

Dalam postingan instagramnya tersebut, juga dijelaskan bahwa saat ini, sejumlah truk pengangkut sampah milik Kota Bandung masih tertahan akibat kepadatan antrian menuju TPA Sarimukti, sejak Jumat, 5 November 2021.

Baca Juga: Ari Sihasale-Nia Zulkarnaen Dukung Jabar di Perparnas 2021, Dedi Supandi: Mereka Bilang Jabar Sahabat Papua

"Kami berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan kami menyadari bahwa ada yang harus tetap kami lakukan untuk semuanya kembali membaik," lanjutnya dalam akun instagramnya.

Oded juga meminta masyarakat untuk memahami dan memaklumi atas persoalan yang terjadi di lapangan tersebut. Termasuk meminta masyarakat, untuk sementara waktu menyimpan sampah rumah tangganya dan tidak dibuang terlebih dahulu ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS).

"Begitu juga dengan sampah yang dihasilkan dari kegiatan komersial untuk dapat disimpan sementara, untuk selanjutnya pengangkutan akan dilakukan seiring dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi di TPA Sarimukti," terangnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Provinsi Jabar, Prima Mayaningtyas menerangkan bahwa pihaknya masih memproses distribusi BBM ke TPA Sarimukti.

"Jadi tidak tutup (TPA Sarimukti), menunggu BBM lagi dalam proses," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler