GALAMEDIA- Usai awan panas guguran Gunung Semeru terjadi, Kab. Lumajang ditetapkan dengan status Tanggap Darurat Bencana hingga 3 Januari 2022.
Karena dampak bencana tak main-main, mencapai 5.205 orang terdampak dan 34 orang dilaporkan meninggal.
Menanggapi bencana ini, Sinergi Foundation sigap melakukan aksi kemanusiaan. Di antaranya melakukan laporan ke posko Induk, assessment lokasi bencana, distribusi bantuan, hingga evakuasi korban.
Baca Juga: Mendagri Luruskan Soal PPKM Level 3 Nataru Batal, Ternyata Faktanya Seperti Ini
"Bantuan yang disalurkan dari donasi kemanusiaan donatur berupa masker medis, masker kain, jaket, kurma, dan minuman Habbat ke lokasi pengungsian di SMPN 2 Pasirian dan Desa Sumberwuluh Kab. Lumajang," tutur Andrian, salah seorang relawan kemanusiaan Sinergi Foundation yang turun ke Semeru.
Ia menambahkan, masker berguna untuk mencegah ISPA karena partikel debu masih sangat tinggi di lokasi kejadian.
Selain itu, tim relawan juga membantu evakuasi korban dan rumah yang tertimbun. Sebab saat ini, diperkirakan masih ada sebanyak 19 orang yang perlu dicari keberadaannya.
Pencarian ini dilakukan bersama BPBD setempat, Basarnas, TNI, Polri setempat, lembaga kemanusiaan dan komunitas lainnya.
Baca Juga: Jumhur Hidayat Minta Jokowi Bertindak Atas Ancaman China: Kalau Tidak Bisa, Sontoloyo Saya Bilang
Setelah melakukan assesment di lokasi, Andrian menyatakan sejumlah kebutuhan mendesak harus dipenuhi.
"Para korban membutuhkan lebih banyak lagi masker medis, masker kain, sarung, pakaian dalam dewasa, alas tidur, hygiene kit, dan lainnya," katanya.
Kedepannya, secara bertahap, Sinergi Foundation pun akan terus memasok bantuan dari donasi kemanusiaan masyarakat peduli.
Harapannya, bisa meringankan beban para korban yang saat ini kondisinya sedang kesulitan.***