Kasus Omicron di Indonesia Terus Bertambah, Pasien Kebanyakan Baru Pulang dari Turki dan Arab Saudi

29 Desember 2021, 16:17 WIB
Ilustarasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

GALAMEDIA - Kasus Omicron di Indonesia terus bertambah. Hingga data per 29 Desember 2021, kasus itu didominasi para pelaku perjalanan luar negeri.

Pasien yang terkena Omicron kebanyakan baru saja pulang dari Turki dan Arab Saudi. Selain WNI, ada juga pasien WNA.

Kementerian Kesehatan RI secara resmi mengumumkan kasus Omicron di Tanah Air bertambah 21 pasien.

Baca Juga: Makan Konate Sudah Resmi Jadi 'Macan' di Persija, Batal Kembali Jadi 'Maung'

"Adanya kasus Omicron Indonesia karena adanya perjalanan dari beberapa negara, seperti Arab Saudi dan Turki, sehingga masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan (jika ingin) berlibur ke sana," kata Siti Nadia Tarmidzi.

Nadia merupakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan.

Dengan adanya tambahan kasus tersebut, maka data kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia sampai saat ini berjumlah total 68 orang.

Nadia mengatakan 21 kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri, yang terdiri atas 16 Warga Negara Indonesia (WNI) dan lima warga negara asing (WNA).

Baca Juga: AKHIRNYA, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Temui Titik Terang, Polisi Pamerkan Sketsa Wajah Pelaku

Negara kedatangan paling banyak adalah Arab Saudi dan Turki. Sampai saat ini kasus Omicron di Indonesia kebanyakan dari pelaku perjalanan luar negeri.

Dikutip dari Antara, saat dikonfirmasi terkait keterangan tersebut, Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi masuknya Omicron di Indonesia.

Nadia mengatakan upaya pelacakan kasus sedang diintensifkan di berbagai daerah untuk mendeteksi dini penyebaran Omicron sehingga dapat dicegah.

"Memang sejak semalam ada beberapa peristiwa evakuasi pasien di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan, tapi belum tentu juga Omicron, bisa saja Covid-19 saja," katanya.

Baca Juga: Final Piala AFF 2020 Indonesia vs Thailand, Prediksi Denny Darko: Akan Ada Gol Bunuh Diri!

Nadia mengatakan pengetatan di pintu masuk negara terus dilakukan, terutama di perbatasan laut dan darat.
"Positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara," katanya.

Nadia mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

"Kesadaran diri dan menahan keinginan berpergian harus dilakukan. Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus Covid-19 dengan menahan diri tidak bepergian," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler