Pembangunan Infrastruktur Jadi Tantangan Besar Kota Bandung di Tahun 2022

4 Januari 2022, 18:47 WIB
Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama Pakar Kebijakan Publik, Yogi Suprayogi Sugandi pada acara Bandung Menjawab di Taman Radio Kota Bandung. ///Yeni Siti Apriani./

 

GALAMEDIA - Pembangunan infrastruktur jadi tantangan besar Pemkot Bandung pada tahun 2022.

Selai itu, masalah sampah, banjir dan ketahanan pangan pun menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Pakar Kebijakan Publik, Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan, saat ini Pemkot Bandung sedang menggenjot pembangunan infrastruktur seperti jalan layang di Kopo, misalnya.

Selain itu, sebagian wilayah Bandung juga dilintasi oleh Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).

"Untuk infrastruktur KCIC ini perlu kolaborasi antara Kota Bandung dengan kota-kota di wilayah Bandung Raya agar pembangunan infrastruktur tersebut nantinya bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkap Yogi pada program Bandung Menjawab di Taman Radio Jalan Ir. H. Djuanda, Selasa, 4 Januari 2022.

Baca Juga: TEGAS! Ma'ruf Amin Sebut Indonesia Tak Bisa jadi Negara Khilafah: Menyalahi Kesepakatan!

Di tempat yang sama, Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pada Tahun 2022 Pemkot Bandung akan menitikberatkan pada pemulihan ekonomi, pasca pandemi Covid-19.

Selain itu juga, pembangunan infrastruktur, sampah dan banjir, macet dan ketahanan pangan menjadi perhatian Pemkot Bandung di tahun ini.

"Kan vaksinasi sudah luar biasa, secara teori pandemi mudah-mudahan jadi endemi di 2022. Pemulihan ekonomi jadi titik berat kita juga ya," kata Yana.

Dikatakannya, beberapa infrastruktur yang sudah dibangun sejak Tahun 2021 bisa difungsikan di tahun ini. Seperti jalan layang Kopo, targetnya pada April 2022 atau sebelum lebaran bisa dimanfaatkan warga.

"Fly over Kopo sebetulnya targetnya di September atau Oktober 2022, tapi kemarim waktu saya lakukan peninjauan dan lakukan pembicaraan dengan kontraktornya insya Allah April 2022 bisa diaktivasi. Mudah-mudahan sebelum lebaran bisa dimanfaatkan dan bisa mengurai kemacetan," terangnya.

Selain di Kopo, juga akan dibangun fly over Soekarno-Hatta yang melintasi Samsat Kiaracondong dan Buahbatu.

"Kami juga sedang melakukan proses pembicaraan dengan sejumlah pihak bahwa kita memiliki kebutuhan feeder dari Tegaluar masuk ke dalam kota. Mudah-mudahan kita lagi berproses ada transportasi publik berbasis kereta dari Tegaluar sampai ke Leuwipanjang," ungkapnya.

Baca Juga: Netizen 'Tertawakan' Gibran Rakabuming Saat Dipromosikan PDIP Urus Timnas: Bisa Ngegocek Bola Gak?

Untuk transportasi publik berbasis kereta ini juga, kata Yana, sedang diupayakan dari arah Timur ke Barat (dari Soekarno-Hatta).

"Tingkat kebutuhan publik koridor Timur-Barat, Selatan ke Utara dan Tegaluar-Leuwipanjang kelihatannya cukup banyak. Berarti ada potensi tiket. Sehingga harga tiketnya bisa kita tekan. Sehingga kalau potensi penumpang kecil, tiket mahal jadi tidak visibel, jadi kita lihat potensi penumpangnya yang banyak," ungkapnya.

Selain itu, ungkapnya, pada tahun ini juga akan dilanjutkan pembangunan 200 unit rumah susun di Rancacili.

"Tahun ini dilanjutkan, insya Allah selesai di tahun ini. Jadi kita punya 200 unit rusun di Rancacili," terangnya.

"Kemudian interchange 149 KM mudah-mudaham bisa kita buka sehingga bisa mengurangi beban kemacetan Gerbang Tol Buahbatu, Gerbang Tol Kopo. Kita juga coba selesaikan kantor milik dinas Pemkot Bandung. Salah satunya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), itu kan rencana 4 lantai dan mudah-mudahan dua lantainya bisa kita selesaikan sehingga dari kantor lama bisa pindah," ungkapnya.

Untuk kantor lama Disnaker, bisa digunakan Kantor Satpol PP dan eks Kantor Satpol PP bisa dimanfaatkan sebagai Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

Diharapkan pembangunan infrastruktur itu bisa diselesaikan pada tahun ini.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler