Biodata Lengkap Ubedilah Badrun yang Diisukan Dibayar Bahar bin Smith Agar Laporkan Gibran ke KPK

16 Januari 2022, 13:22 WIB
Dosen UNJ, Ubedilah Badrun yang melaporkan anak Jokowi, Kaesang dan Gibran ke KPK. /Tangkapan layar Youtube.com/Realita TV

GALAMEDIA - Ubedilah Badrun menjadi sorotan publik setelah melaporkan kedua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ke KPK.

Bahkan, beredar sebuah video di kanal YouTube, mengenai Bahar bin Smith yang membayar Ubedilah puluhan juta rupiah untuk melaporkan Gibran Rakabuming Raka ke KPK.

Apakah video berudirasi 10 menit 23 detik itu benar? Video diunggah akun YouTube dengan judul "Berita Terkini - Ternyata Dibayar Bahar Smith!! Ubedillah Akui Semuanya Disini".

Thumbnail video yang digunakan terlihat Ubedilah tengah berada di kantor polisi dan didampingi Bahar bin Smith.

Baca Juga: Ubedilah Badrun Dilaporkan Balik Relawan Jokowi, Mantan Juru Bicara KPK Beberkan Hal Ini

Isi dari video merujuk pada pelaporan Ubedilah terhadap Gibran dan Kaesang ke KPK, atas dugaan KKN dan juga pencucian uang dari perusahaan pembakaran hutan yaitu PT SM.

Namun berdasarkan turnbackhoax.di, video tersebut ternyata klaim yang sama.

Isi keseluruhan video tidak ada sama sekali pembahasan terkait pernyataan Bahar bin Smith yang membayar Ubedilah puluhan juta rupiah untuk melaporkan Gibran ke KPK.

Tim Turn Back Hoax memasukkan kategori video itu sebagai koneksi yang salah.

Lalu siapakah Ubedilah Badrun? Ubedilah adalah dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang selama ini dikenal sebagai seorang pengamat politik.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Tidak Wajar Gibran-Kaesang Dilaporkan ke KPK, Rocky: Gak Wajar? Semua Orang Berhak Melapor!

Ubedilah lahir tanggal 15 Maret 1972 di Kabupaten Indramayu. Ia adalah seorang mantan aktivis mahasiswa 1998.

Dia berperan dalam pendirian FKSMJ pada tahun 1996. FKSMJ atau Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta ini merupakan organisasi yang memiliki peran penting dalam gerakan reformasi 1998.

Tidak seperti aktivis 1998 lain yang masuk ke dunia politik, Ubedilah Badrun memilih berprofesi sebagai pengajar juga menggeluti dunia menulis.

Ubedilah tercatat pernah mengikuti kuliah di Ma’had Alhikmah Jakarta (1994-1995) dan mengambil program Extension Course di STF Driyarkara Jakarta (1995-1997).

S1-nya dia selesaikan di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta yang kini berubah nama menjadi UNJ (1998).

Ubedilah tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana FISIP UI dan menyelesaikan S2 nya tahun 2003.

Baca Juga: Ibunda Atta Halilintar Pamer Foto Bareng Aurel Hermansyah Saat di Turki, Warganet: Ikut Bahagia Lihatnya Umi

Ketika berkuliah di IKIP Jakarta, Ubedilah pernah terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa dan mendapatkan penghargaan dari Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai mahasiswa berprestasi pada tahun 1995.

Sejak 1993 Ubedilah juga aktif berkegiatan di Lembaga Dakwah Kampus.

Pada tahun 1997-1998 Ubedilah pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta.

Sebelum menjadi dosen, pada tahun 1997 hingga 2002, Ubedilah aktif mengajar di Labschool Jakarta dan menjadi Wakil Kepala Sekolah di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) saat dia mempelajari budaya dan politik Jepang sampai akhir tahun 2006.

Baca Juga: Zalnando Absen Lawan Borneo FC, Siapa Penggantinya?

Beberapa karya tulisnya yang tercatat di Google Scholar antara lain:

- Pendidikan Politik Yang Buruk dalam Buku pintar calon anggota & anggota legislatif, DPR, DPRD & DPD diterbitkan oleh VisiMedia tahun 2008

- The Nationality Education Model: The Implementation of a Score-A Training Model for Youth Across different Cultures in Indonesia yang diterbitkan di Journal of Social Studies Education Research (JSSER) tahun 2019

- Ketahanan Nasional Indonesia Bidang Politik Di Era Demokrasi Digital (Tantangan Tahun Politik 2018-2019 dan Antisipasinya) diterbitkan di Jurnal Kajian Lemhannas RI pada tahun 2018.

- Pandemi, Resesi, dimana Mahasiswa diterbitkan di kolom.tempo.co tahun 2020.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler