GALAMEDIA - Baru-baru ini beredar video aksi demo yang dilakukan oleh Zen Assegaf atau Habib Kribo pada Minggu 16 Januari 2022.
Dalam video tersebut, nampak Habib Kribo sedang melakukan orasi di atas sebuah bak mobil terbuka dan diikuti dengan beberapa puluh massa mengenakan batik.
Dalam orasi itu, Habib Kribo menyampaikan akan melawan siapapun yang berani menganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Segala bentuk apapun yang ingin mengganggu NKRI, kita lawan," ucap Habib Kribo.
Baca Juga: Nidji Tampil Apik di Hadapan Anies Baswedan, Giring di Solo Puji Gibran Habis-habisan
Aksi demo Habib Kribo pun lantas turut ditanggapi oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Melalui akun Twitter pribadinya @Umar_hasibuan75, Tokoh NU tersebut nampak menyoroti massa aksi demo tersebut.
Dalam unggahannya, Gus Umar menilai bahwa massa yang jumlahnya sedikit itu, jusru hanya ingin membuat Habib Kribo terkenal.
"Massanya cuma seupil. Nih org emang pengen terkenal doank," ucapnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @umar_hasibuan75 pada Senin, 17 Januari 2022.
Lebih jauh, Gus Umar juga menanggapi perihal isu yang disuarkan oleh Habib Kribo.
"Isyunya selalu intoleransi. Pdhl yg dia lakukan adalah intoleransi dgn menghina bangsa arab," katanya.
Oleh karena itu, Gus Umar lantas menanyakan pada para pengikutnya, sebutan apa yang cocok disematkan pada Habib Kribo.
"Org kyak kribo ini cocoknha dipanggil apa sob?," jelasnya.
Sebelumnya, Habib Kribo dituding menyinggung dan menjelekkan bangsa dan budaya Arab.
Atas aksinya tersebut, nama Habib Kribo trending di media sosial khususnya Twitter.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Publik Penasaran Langkah KPK Soal Gibran-Kaesang: KPK di Bawah Pengaruh Presiden!
Saking trendingnya nama Habib Kribo, seruan untuk #TangkapZeinKrobo viral dijagat Twitter.
Seruan ini berawal dari ucapan Habib Kribo tentang Arab yang disebut tidak punya kehormatan kalau tidak ada Ka'bah.
Dalam salah satu video yang beredar luas di media sosial, Habib Kribo sempat mengatakan bahwa bangsa Arab tidak melahirkan intelektual.
Bahkan, ia menyebut bahwa Islam di Arab masih jauh dari kesempurnaan.
Pernyataan Habib Kribo tersebut lantas menuai sorotan dari berbagai pihak.***