Belasan Siswa SMA/SMK di Garut Terpapar Covid-19, Pemkab Garut akan Evaluasi PTM

29 Januari 2022, 13:17 WIB
Wakil Bupati Garut, dr.Helmi Budiman. /Agus Somantri/

GALAMEDIA - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Garut terancam kembali dihentikan sementara usai ditemukannya sejumlah siswa yang terpapar Covid-19 di sejumlah sekolah.

Wakil Bupati Garut, dr.Helmi Budiman, mengatakan, ada tiga sekolah yang dilaporkan siswanya terpapar Covid-19. Ketiga sekolah itu merupakan sekolah menengah atas atau sederajat.

"Siswa yang terpapar jumlahnya bervariatif. Ada yang enam orang satu sekolah, ada yang tujuh orang, terakhir ada satu orang, mungkin bisa bertambah jadi dua orang yang terakhir ini," ujarnya, Sabtu 29 Januari 2022.

Baca Juga: Jenderal Dudung Enggan Serang KKB, Panglima TNI Langsung Turun Tangan, Orang Dekat SBY: Menyoal Enteng Papua

Menurut Helmi, saat ini pihaknya masih mendalami kejadian terpaparnya sejumlah siswa di tiga sekolah tingkat atas itu. Pihaknya juga masih menelusuri darimana para pelajar itu terpapar dan virus Covid-19 jenis apa yang mereka idap.

Helmi menyebutkan, dengan adanya belasan siswa di tiga sekolah yang terpapar Covid-19 tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan melakukan evaluasi
apakah pembelajaran tatap muka (PTM) tetap dilanjut atau dihentikan sementara.

"Nah kita Satgas di tingkat kabupaten berencana untuk melakukan evaluasi, kita lihat Senin, apakah dilanjut tatap muka atau dihentikan sementara," ucapnya.

Humas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita, membenarkan adanya sejumlah siswa SMA/sederajat yang terpapar Covid-19 tersebut, sehingga sekolah tersebut ditutup sementara untuk mencegah terjadinya penyebaran lebih luas lagi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Januari 2022: Irvan Selamat, Dendamnya Pun Masih Ada, Al Murka

"Setelah mendapat laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, benar di wilayah Kecamatan Bayongbong terdapat klaster sekolah karena ada beberapa siswa yang terpapar Covid-19. Saat ini petugas sedang melaksanakan tracing guna memutus rantai penularan Covid-19 ke siswa lainnya. Sekolahnya ditutup sementara," katanya.

Menurut Yeni, Pemkab Garut mendorong pihak sekolah untuk menggencarkan pencatatan dan pelaporan kasus positif.

Pencatatan secara aktif atau disebut active surveilance. Seperti upaya testing secara periodik dan melakukan tracing segera jika ada yang tertular.

"Semua pihak diharapkan selalu memastikan implementasi protokol kesehatan bagi seluruh unsur di sekolah. Protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas harus dijalankan dimulai dari rumah saat perjalanan dan saat beraktivitas di sekolah,” ucapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler