Pakar dan Ahli Gizi Anjurkan Konsumsi Air yang Berkualitas dari Sumber Berkelanjutan

14 Februari 2022, 21:18 WIB
Webinar “Safe and Sustainable Water for Quality Life”, Senin (14/2/2022). /

GALAMEDIA - Air merupakan zat gizi dengan kontribusi terbesar dalam tubuh. Sebanyak dua per tiga komposisi tubuh merupakan air yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain.

Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, menjelaskan bahwa setiap orang sangat memerlukan air sebagai salah satu zat gizi utama.

Mengingat air berperan penting dalam pencernaan, metabolisme dan berbagai kerja sel-sel tubuh untuk menjaga kondisi dan fungsi tubuh agar tetap baik dan sehat.

"Tubuh tidak bisa memproduksi air, kebutuhan air perlu terpenuhi melalui konsumsi cairan dengan jumlah yang cukup dan berkualitas agar tubuh  dapat berfungsi secara optimal. Hidrasi sehat akan mengoptimalkan proses pencernaan dan metabolisme pada tubuh kita untuk hidup sehat," ungkapnya pada Webinar “Safe and Sustainable Water for Quality Life”, Senin, 14 Februari 2022.

Baca Juga: Tamparan Keras Bagi Ustadz Khalid Basalamah, Henry Subiakto: Sunan Kalijaga Memakai Wayang untuk Dakwah

Webinar yang dilaksanakan SEAFAST Center-LPPM IPB bersama dengan Danone-AQUA tersebut, turut didukung oleh dua Perhimpuan ahli di Indonesia, yakni Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia dan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia.

Menurutnya mineral merupakan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh, dimana kebutuhan tersebut bervariasi dan masing-masing mineral memiliki kontribusi yang penting dalam membantu kerja metabolisme tubuh.

"Air mineral memiliki keunikan kandungan mineral alami dari alam yang baik untuk dikonsumsi dan memberikan banyak manfaat bagi metabolisme tubuh," ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Peneliti Senior SEAFAST Center – LPPM IPB, Prof. Dr. Ratih Dewanti-Hariyadi menjelaskan bahwa untuk memberikan manfaat yang optimal, penting bagi kita untuk mengetahui dan menyeleksi darimana sumber air yang kita konsumsi berasal.

Dikatakannya air minum adalah kebutuhan utama dalam kehidupan makhluk hidup. Khususnya bagi manusia, air minum yang dikonsumsi harus memiliki kriteria mutu (quality) tertentu, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa ketika diminum, serta memenuhi syarat keamanan (safety) yakni tidak mengandung cemaran biologi, kimia maupun fisik dalam jumlah yang melebihi persyaratan.

"Walaupun tampak bersih, jernih, tidak berbau dan tidak berasa, air masih mungkin tercemar oleh mikroba patogen atau bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia yang dapat berasal dari pencemaran lingkungan, kegiatan pertanian, kegiatan domestik, serta pengendalian proses yang kurang baik," jelasnya.

Baca Juga: Jefri Nichol Mulai Berani Pamer Foto 'Panas' dengan Sang Kekasih, Netizen Auto Patah Hati!

"Di Indonesia, Air Minum dalam Kemasan yang memenuhi standar nasional yang mengacu pada pedoman internasional (Codex, WHO) dapat dihasilkan melalui pengendalian yang baik terhadap sumber air, teknologi penghilangan cemaran biologi maupun fisik yang tepat, serta penanganan dan/atau pengemasan yang baik pasca proses penghilangan cemaran," tuturnya.
 
Berdasarkan data Indeks Kualitas Air dari BPS (2019), terdapat 10 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki Indeks Kualitas Air rendah akibat berbagai kontaminasi. Hal ini diperkuat dengan data dari Kementerian Kesehatan (2020), yang menunjukkan bahwa 7 dari 10 rumah di Indonesia masih mengkonsumsi air dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E coli, dan hanya 11.9% rumah yang memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi
 
Oleh karena itu, penyediaan air yang aman dan berkualitas serta jaminan ketersediaannya yang berkelanjutan menjadi tanggung jawab kita bersama.

Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni menjelaskan bahwa untuk menjawab isu terkait keberlanjutan air saat ini dan di masa mendatang, Danone-AQUA berkomitmen untuk mengejawantahkan Danone Water Policy di Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana pabriknya beroperasi.
 
Ia menuturkan berbagai upaya kolaboratif dapat dilakukan untuk terus memastikan agar kualitas dan kuantitas air dapat terus terjaga, serta terjamin ketersediaannya.

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Berang kepada YLBHI: Kalau Zaman ORBA Kalian Sudah Selesai

Dengan melibatkan berbagai mitra seperti pemerintah, LSM, akademisi, dan masyarakat, maka pihaknya berupaya mengembangkan berbagai inisiatif untuk melakukan upaya pelestarian air berbasis DAS, memperkaya keanekaragaman hayati untuk memastikan ekosistem disekitar sumber air tetap terjaga, mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas air yang meresap ke tanah, melakukan efisiensi dan menjaga sirkularitas air pada proses produksi kami, serta memberikan akses air bersih terhadap masyarakat.

"Berbagai inisiatif tersebut juga bertujuan agar Danone-AQUA dapat mencapai target positive water impact, dimana kami akan mengembalikan air lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2030 mendatang," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler