'Bela' Khalid Basalamah Soal Wayang Haram, Dedi Mulyadi: Kalau Cuma Bisa Mengecam Tidak Ada Artinya

18 Februari 2022, 14:39 WIB
Ilustrasi wayang. /Freepik/

GALAMEDIA – Belum lama ini viral potongan ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menganggap wayang haram dan lebih baik dimusnahkan.

Belakangan sang ustaz meminta maaf dan menyampaikan ceramahnya tidak bermaksud seperti itu.

Anggota DPR RI yang juga tokoh Sunda, Dedi Mulyadi mengatakan ramainya pembahasan imbas dari ceramah Ustaz Khalid Basalamah membuat spirit masyarakat Indonesia kembali tumbuh.

Termasuk untuk mencintai wayang sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.

"Seluruh ucapan kita, seluruh sanggahan kita dan keberatan kita pada Ustaz Khalid Basalamah tidak akan ada arti," katanya, Jumat, 18 Februari 2022.

Baca Juga: Bahar bin Smith Segera Diadili, Begini Persiapan Jaksa

"Pada akhirnya wayang akan hilang di negeri ini apabila kita yang punya kuasa, kita yang memiliki uang, kita yang memiliki ruang tidak mau menonton wayang, tidak mau memanggil wayang,” tambah Dedi.

Menurutnya, para dalang dan para penabuh gamelan (nayaga) semakin langka karena minimnya ruang berekspresi.

Bahkan pandemi Covid-19 membuat mereka kehilangan penghidupan karena tidak ada panggilan.

"Ruang-ruang pertunjukan kini mulai tidak ada. Mereka lambat laun akan meninggalkan wayang karena tidak lagi memberikan sumber penghidupan," ucapnya.

Baca Juga: Dua Jurnalis Indonesia Diculik dan Disandera Kelompok Bersenjata di Irak, Terjadi pada 18 Februari 2005

Untuk itu, Dedi mengajak untuk melakukan tindakan yang lebih nyata daripada hanya mengecam, menghujat atau menuai pro dan kontra terhadap ceramah Ustaz Khalid Basalamah terkait wayang.

"Mari kita melakukan tindakan yang lebih nyata. Mari kita bela wayang dengan menonton wayang, mari kita panggil wayang dalam kegiatan kita, dalam berbagai acara kegiatan formal pemerintah, dalam kegiatan sosialisasi pembangunan, hajatan nikah, sunatan dan berbagai kegiatan lainnya. Karena dengan itu kita akan menjaga keberlangsungan wayang," paparnya.

Dedi menilai jika keberpihakan terhadap wayang hanya sebatas ucapan maka wayang yang menjadi warisan budaya Indonesia lambat laun akan hilang.

"Mana kala kita berpihak pada wayang hanya sekadar ucapan, kita tidak pernah nonton, kita tidak pernah mengundang sebuah pagelaran, sesungguhnya kita ini telah menginginkan wayang ini hilang dari bumi Nusantara," pungkas mantan Bupati Purwakarta ini.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler