Survei: Suara Warga NU Mayoritas ke Gerindra dan PDIP Diikuti PKB hingga Golkar di 2024

3 Maret 2022, 20:20 WIB
Survei: Suara Warga NU Mayoritas ke Gerindra dan PDIP Diikuti PKB hingga Golkar di 2024/ Bendera Nahdlatul Ulama (NU) /Unsplash.com/Mufid Majnun//

GALAMEDIA – Suara warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan terpusat pada satu partai politik (parpol) saja di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.

Hal tersebut berdasarkan hasil survei Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) dirilis pada Rabu, 2 Maret 2022.

Direktur Eksekutif CSIIS, Moh Sholeh Basyari dalam keterangannya pada Rabu, 2 Maret 2022 mengatakan suara warga NU akan menyebar ke sejumlah parpol.

Adapun parpol tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sholeh mengatakan hasil survei itu menunjukkan adanya pergeseran suara dari PKB ke Gerindra.

“Secara umum suara warga NU menyebar. Prosentase jarak antar Parpol, terutama Gerindra, PDIP dan PKB yang tipis menyiratkan bergesernya sebagian pemilih PKB terutama ke Gerindra,” ujarnya dilansir Kamis, 3 Maret 2022.

Baca Juga: Harga BBM Naik Lagi! Simak Harga Terbaru Pertamax, Pertamina Dex, Pertalite dan Dexlite

Demikian salah satu kesimpulan dari ‘Outlook Parpol 2024 Pilihan Warga NU di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim)’.

Penelitian komparatif tersebut melibatkan pemilihan dua kelompok, yakni kelompok pemilih Pemilu 2019 dan kelompok pemilih 2022.

Baca Juga: Menggali Keunikan Karakter Suara Ageng Kiwi Lewat Lagu Terlalu

Sholeh memaparkan, suara warga NU akan tersebar ke Gerindra 17 persen, PDIP 16 persen, dan PKB 15 persen.

Berikutnya ada Golkar yang mendapatkan 12,5 persen, diikuti Demokrat 10 persen, NasDem 7 persen, PPP 6 persen, dan PKS 2,5 persen.

“Prosentase jarak antar parpol, terutama Gerindra, PDIP dan PKB yang tipis menyiratkan bergesernya sebagian pemilih PKB terutama ke Gerindra,” ungkap Sholeh.

Baca Juga: Dukung Jokowi di Tahun 2014 dan 2019, Ernest Prakasa: Untuk Periode 3, Maaf Nggak Dulu

Untuk diketahui, survei ini melibatkan 1.200 responden yang diambil dari 100 Pondok Pesantren Jabat, Jateng, dan Jatim.

Ketiga provinsi besar tersebut merupakan sumber perolehan suara signifikan PKB pada Pemilu 2019 lalu.

Sample dipilih secara purposive, dijelaskan Sholeh, untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden.

Baca Juga: IMAM MAHDI Terlahir di Tengah Perang Rusia Ukraina? Bisakah Kita Mengenalinya? Begini Tanda-tandanya

Sementara itu, teknik pengambilan data dilakukan secara ‘indepth interview’ dalam bentuk pertanyaan terbuka. Pengambilan data model indepth interview, menempatkan responden tidak dalam posisi ‘mengetahui’ bahwa dia tengah diambil datanya.

Pengambilan data tersebut dilakukan pada Jumat, 25 Februari 2022 setelah menunaikan ibadah sholat Jumat. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler