Pasukan Rusia Memiliterisasi Dekat Chernobyl, Ratusan Juta Jiwa Warga Eropa Terancam Radiasi Nuklir!

28 Maret 2022, 16:50 WIB
Pasukan Rusia Memiliterisasi Dekat Chernobyl , Ratusan Juta Jiwa Warga Eropa Terancam Radiasi Nuklir. /REUTERS/Gleb Garanich /

GALAMEDIA - Seorang pejabat senior Ukraina menuduh Rusia pada hari Minggu melakukan tindakan 'tidak bertanggung jawab' di sekitar pembangkit listrik Chernobyl yang diduduki yang menimbulkan ancaman radiasi di sebagian besar Eropa.

Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan pasukan Rusia 'memiliterisasi' zona eksklusi di sekitar stasiun, lokasi kecelakaan nuklir sipil terburuk di dunia pada 1986.

Rusia telah memegang situs itu sejak hari-hari pertama invasi.

Kekhawatiran telah berkembang dari bencana nuklir setelah pasukan Rusia mulai menembaki kota Ukraina dimana staf yang bekerja di pabrik Chernobyl tinggal.

Baca Juga: Keren! Biomask Respirator Alat Pelindung untuk Nakes, Hasil Penelitian Dosen Unisba, Diserahkan ke-3 RS

Dilansir dari Mirror, Wali Kota Slavutych, kota yang dibuat dan dibangun setelah kecelakaan 1986, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia telah mengambil alih kota itu. Tiga orang tewas dalam bentrokan.

Ada kekhawatiran bahwa penembakan di kota itu telah mencegah pekerja masuk dan keluar dari pabrik.

Tetapi Wali Kota Slavutych mengatakan pada Senin pagi bahwa pasukan Rusia telah pergi setelah menyelesaikan tugas mereka untuk mengamatinya.

"Mereka menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka lakukan," ujar Yuri Fomichev, wali kota kota utara, mengatakan dalam sebuah posting video online.

Pasukan Rusia juga dilaporkan mencegah petugas pemadam kebakaran yang sedang berusaha mengendalikan sejumlah besar kebakaran di zona tersebut.

Baca Juga: Terdakwa Korupsi PT Posfin Ajukan Pembelaan Usai Didakwa Terima Rp 6 Miliar

Sebagai respons, Vereshchuk menuntut Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan demiliterisasi zona eksklusif di sekitar stasiun Chernobyl untuk menghilangkan risiko terulangnya kecelakaan nuklir di kawasan tersebut.

"Kerusakan pada bejana penahan akan menyebabkan pelepasan di atmosfer sejumlah besar debu radioaktif dan kontaminasi tidak hanya di Ukraina tetapi juga di negara-negara Eropa lainnya. Rusia mengabaikan risiko ini dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat situs itu," lanjut Vereshchuk.

Vereshchuk mengatakan kerusakan pada bejana penahanan, yang dibangun dengan pembiayaan Eropa, "pasti akan menyebabkan pelepasan di atmosfer sejumlah besar debu radioaktif dan kontaminasi tidak hanya di Ukraina tetapi juga di negara-negara Eropa lainnya".

Rusia, katanya, "mengabaikan risiko ini" dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat stasiun.

Baca Juga: Innalillahi, Ibunda Kalina Oktarani, Erland Wardhani Meninggal Dunia: Atas Nama Keluarga Saya Mohon Maaf

Klaim Vereshchuk tidak dapat segera diverifikasi di lapangan. Rusia sebelumnya telah membantah bahwa pasukannya telah menempatkan fasilitas nuklir di dalam Ukraina dalam bahaya.

Kebakaran dan ledakan pada tahun 1986 di reaktor keempat Chernobyl mengirim radiasi ke Inggris dan Spanyol.

Ribuan kematian telah dikaitkan dengan akibat kecelakaan dan radiasi yang dilepaskannya.

Semua reaktornya sekarang telah tidak digunakan lagi.

Pasukan Rusia menduduki stasiun Chernobyl pada hari-hari pertama invasi bulan lalu dan untuk sementara waktu mencegah staf yang memelihara fasilitas di sana untuk pergi atau dieja oleh pekerja lain.

Hingga saat ini, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) masih terus memantau situasi Chernobyl dan menyatakan keprihatinan terkait tertahannya para pekerja di situs tersebut.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler