Elon Musk Beli Twitter Rp634 triliun, Ini yang Akan Dilakukannya ke Depan

26 April 2022, 12:38 WIB
Elon Musk Membeli Twitter Seharga Rp638 Triliun. /Instagram.com/elonmuskk

GALAMEDIA - Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga sekitar 44 miliar dolar AS (sekira Rp634 triliun) pada hari Senin, 25 April 2022 waktu setempat.

Elon Musk yang merupakan CEO Tesla mengatakan, dia ingin memiliki dan memprivatisasi Twitter, karena dia pikir Twitter tidak memenuhi potensinya sebagai platform untuk kebebasan berbicara.

Musk mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama dengan Twitter, kalau dirinya akan membuat layanan "lebih baik dari sebelumnya" dengan fitur-fitur baru sambil menyingkirkan "akun spam" otomatis dan membuat algoritmenya terbuka untuk umum untuk meningkatkan kepercayaan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 26 April 2022: Akhirnya Al Ditemukan, Tapi Lupa Ingatan dan Benci Andin

"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah 'alun-alun kota' digital, tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk seperti dilansirkan Antara dari Associated Press, Selasa 26 April 2022.

Pendekatan yang lebih lepas tangan terhadap moderasi konten yang dibayangkan Musk membuat banyak pengguna khawatir bahwa platform tersebut akan menjadi lebih banyak surga bagi disinformasi, ujaran kebencian, dan intimidasi.

Adapun kesepakatan itu dikonfirmasi kira-kira dua minggu setelah miliarder itu pertama kali mengungkapkan 9 persen sahamnya di platform.

Baca Juga: Dibintangi Jessica Mila Hingga Sara Wijayanto, Simak Sinopsis The Doll 3 yang Bakal Tayang Mei 2022 di Bioskop

Musk mengatakan telah menganggarkan 46,5 miliar dolar AS dalam pembiayaan untuk membeli Twitter, memberi tekanan pada dewan perusahaan untuk menegosiasikan kesepakatan.

Twitter mengatakan, transaksi itu telah disetujui dengan suara bulat oleh dewan direksi dan diperkirakan akan ditutup pada 2022, sambil menunggu persetujuan peraturan dan persetujuan pemegang saham.

Saham Twitter Inc naik lebih dari 5 persen pada hari Senin menjadi 51,70 dolar AS per saham.

Baca Juga: Spesifikasi Poco X3 GT, HP 5G Murah dengan SPEK Canggih

Pada 14 April, Musk mengumumkan tawaran untuk membeli Twitter seharga 54,20 dolar AS per saham.

Musk telah menggambarkan dirinya sebagai seorang "absolut kebebasan berbicara" tetapi juga dikenal karena memblokir atau meremehkan pengguna Twitter lain yang mempertanyakan atau tidak setuju dengannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, dia telah mengusulkan pelonggaran pembatasan konten Twitter. Seperti aturan yang menangguhkan akun mantan Presiden Donald Trump, sambil membersihkan platform akun "spambot" palsu, dan mengalihkan iklan sebagai model pendapatan utamanya.

Baca Juga: Mudik Gratis BUMN 2022: Simak Jadwal, Cara Daftar, Syarat, Kota Tujuan Hingga Tanggal Pemberangkatan di Sini

Musk yakin dia dapat meningkatkan pendapatan melalui langganan yang memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan yang membayar, bahkan adanya kemungkinan versi Twitter yang bebas iklan.

Setelah kesepakatan diumumkan, Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna AS (NAACP) merilis pernyataan yang mendesak Musk untuk tidak mengizinkan Trump, presiden ke-45, kembali ke platform.

"Jangan biarkan ia (Trump) kembali ke platform. Jangan biarkan Twitter menjadi cawan petri untuk ujaran kebencian atau kebohongan yang merusak demokrasi kita," kata organisasi hak-hak sipil tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Ada Apa Luhut Temui Elon Musk di Amerika Serikat?

Baik sebagai kandidat maupun presiden, Trump menjadikan Twitter sebagai megafon yang kuat untuk berbicara langsung kepada publik, sering kali menggunakan bahasa yang menghasut dan memecah belah pada isu-isu hangat. Dia secara permanen dilarang dari layanan setelah penyerbuan 6 Januari di Capitol.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler