Diresmikan Ridwan Kamil, Jembatan Gantung Simpay Asih Diyakini Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga

11 Mei 2022, 14:52 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berfoto usai meresmikan Jembatan Gantung Simpay Asih di Kabupaten Bandung, Selasa, 10 Mei 2022./Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar/ /

GALAMEDIA - Kabupaten Bandung kembali memiliki jembatan gantung modern.

Setelah Jembatan Rengganis di Ciwidey, pada Selasa 10 Mei 2022, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Jembatan Gantung Simpay Asih.

Jembatan Gantung Simpay Asih itu menghubungkan Desa Resmitinggal (Kecamatan Kertasari) dan Desa Sukarame (Kecamatan Pacet).

Hadirnya jembatan gantung tersebut diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Yang namanya jembatan gantung itu menyambungkan ekonomi yang tadinya jembatan bambu banyak roboh kesapu air. Dibangun lagi, kesapu air lagi. Sekarang, insyaallah dengan elevasinya lebih tinggi, sehingga potensi air sungainya lebih sedikit. Sehingga ini akan lebih permanen," tutur Ridwan Kamil.

Baca Juga: Dukungan Ridwan Kamil Presiden 2024 Menguat, GNIJ: Banyak Ormas-Komunitas Bergabung

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meresmikan Jembatan Gantung Simpay Asih di Kabupaten Bandung, Selasa, 10 Mei 2022./Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar/

Pria yang akrab disapa Emil itu menitipkan ke pemerintah desa setempat agar bisa mengedukasi dan menyosialisasikan cara merawat jembatan gantung kepada masyarakat.

Salah satunya mengenai kapasitas orang melintas dalam satu waktu. Tujuannya, agar jembatan tersebut bisa awet dan tidak membahayakan.

Baca Juga: Stadion GBLA Dikelola Swasta Jadi Harga Mati, Muhammad Farhan: Solusi Terbaik!

"Diedukasi nyebrangnya jangan terlalu banyak, pelan-pelan berdua, agar infrastrukturnya tidak membahayakan karena memang jembatan gantung ada goyangan-goyangan di tengahnya," ujar Emil.

Emil pun berharap jembatan gantung tersebut dapat menggerakkan sektor pariwisata di desa setempat. Dengan pemandangan yang indah dan memesona, jembatan gantung bisa menjadi destinasi wisata yang menenangkan.

"Bisa lihat, 360 derajat indahnya luar biasa. Ini mahal sekali keindahan yang Allah ciptakan ke tanah di sini tentunya orang-orang kota yang ingin (healing), ingin wisata, menurut saya ini merupakan potensi yang besar tinggal nanti ada (kepala desa) carikan rumah-rumah yang bisa dikonversi rumahnya menjadi tempat wisatawan. Ini pasti akan menjadi tempat favorit," papar dia.

Pembangunan jembatan gantung yang memiliki panjang 70 meter dan lebar 1,2 meter itu merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi.

Baca Juga: Hati – hati! 9 Jenis Buah Ini Tidak Baik Disimpan dalam Kulkas

"Dana yang dikeluarkan Rp 600 juta. Jembatan ini memiliki panjang 70 meter dan lebar 1,2 meter. Makanya terbatas, tapi motor bisa lewat asal pelan kecuali motor besar," ungkapnya.

"Dan atas kebaikan itu kami doakan semoga orang-orang baik di Yayasan Buddha Tzu Chi selalu hidupnya diberi keberkahan dan keselamatan dan doa dari warga," sambung Emil.

Kepada warga setempat, Emil berpesan agar bisa merawat jembatan gantung tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Salah satunya kelemahan kita susah merawat. Makanya, titip setelah peresmian dirawat, dicat lagi kalau pudar, kalau terlihat ada karat diperbaiki, kalau ada engsel mau longgar dikencangkan lagi," pungkas dia penuh harap.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler