Singgung K-Pop dan Drakor, Kadin Dorong Pemkot Bandung Perbesar Anggaran Ekonomi Kreatif

15 Juni 2022, 19:17 WIB
Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama jajaran pengurus Kadin Kota Bandung./Humas Bandung. /

GALAMEDIA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memperbesar alokasi anggaran ekonomi kreatif.

Porsi anggaran ini akan mengikuti besarnya potensi pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung sekaligus memenuhi amanat Perda Kota Bandung Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penataan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.

“Karena ini perda baru, saya menyarankan kepada wali kota agar kalau bisa anggarannya ulah kagok, besar sekalian. Karena potensi sumber daya dan pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung ini sangat besar sekali,” kata Wakil Ketua Kadin Kota Bandung Bidang Industri Kreatif dan Digitalisasi Chairul Yaqin Hidayat, usai audiensi Kadin Kota Bandung dengan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, di Balai Kota Bandung, Rabu, 15 Juni 2022.

Chairul mengatakan, Kadin Kota Bandung sebagai mitra strategis Pemkot Bandung mengapresiasi lahirnya perda baru yaitu Perda Kota Bandung No. 1 Tahun 2021 tentang Penataan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai pedoman terbentuknya ekosistem kreatif dan digital yang kuat.

Baca Juga: Persib Bandung vs Persebaya Jumat 17 Juni 2022, Erwin Ramdani Sebut Skuad Maung Bandung Bakal Kerja Keras

Selain menyasar sektor ekonomi kreatif baru dari ruang digital, Chairul menekankan pentingnya perda ini untuk melindungi pelaku ekonomi yang berupaya menyintas zaman seperti sentra ekonomi jeans Cihampelas atau produk sepatu Cibaduyut.

“Mereka ini dulu ikonik Bandung, maka butuh cari solusi. Sentra-sentra itu toko fisik. Toko digitalnya ada. Dua-duanya harus jalan. Itu yang harus diterobos karena zamannya sudah digital,” ujarnya.

Menurutnya, hal terpenting perda tersebut bisa menjadi pengikat komitmen pemerintah dengan pengusaha untuk mendorong potensi ekonomi merambah global.

Ia mengajak Pemkot Bandung mengambil contoh dari negara Korea Selatan.

“Korea Selatan ini sudah lama pengusaha dan pemerintahnya kompak dan 'menyebabkan' masyarakat dunia menyukai negara itu dengan cara-cara kreatif,” katanya.

Ia menyontohkan, yang menjadi ujung tombak ekonomi kreatif Korea Selatan bisa jadi dari musik dengan merangseknya K-Pop ke jajaran teratas musisi dunia atau dari sisi sektor film lewat drama Korea.

Padahal, penonton tidak terasa telah “dipengaruhi“ agar menyukai produk Korea Selatan mulai dari kuliner, make up, fesyen, gadget, hingga akhirnya masyarakat dunia ingin berkunjung ke Korea Selatan.

Efek dari strategi budaya melalui cara ekonomi kreatif ini terbukti mampu menggerakkan pengaruh hingga membangkitkan ekonomi negara itu.

“Publik Bandung salah satunya, jadi ingin berkunjung dan menikmati alam Korea Selatan serasa ada di film drakor yang ditonton, mengenakan fesyennya sesuai apa yang dikenakan idola K-Pop, mendalami bahasa Korea agar bisa mengirim pesan kepada idola mereka lewat chat atau setidaknya memahami langsung efek lirik lagu dan narasi film,” ujar pria yang biasa dipanggil Rully itu.

Ia menambahkan, Kadin Kota Bandung memposisikan diri sebagai mitra yang bisa diajak duduk bersama untuk mencari gagasan-gagasan, terobosan, agar yang akan dijalankan oleh Bandung tidak sendiri-sendiri antara pelaku ekonomi kreatif dengan pemerintah.

Baca Juga: Ketergantungan USD, BI Jabar Dorong Pelaku Industri Optimalkan LCS dalam Ekspor dan Impor

“Misalnya kita mau bikin drama serial yang mau ditayangkan di Netflix, untuk dikenalkan ke banyak negara. Sekalian cerita menarik, kita sodorkan keindahan Bandung, kulinernya, menawarkan produk yang tidak ada di negara lain, budayanya, musiknya, keramahan orang-orangnya,” katanya.

Audiensi Kadin bersama wali kota dan kepala SKPD ini sekaligus memperkenalkan kepengurusan baru Kadin Kota Bandung yang baru dilantik 25 Maret 2022.

Sementara itu Ketua Kadin Kota Bandung, Iwa Gartiwa mengatakan, sesuai tagline Kadin yaitu Kolaborasi, Akselerasi, Inovasi, dan Digitalisasi, akan segera diupayakan percepatan pemulihan ekonomi.

"Kolaborasi Kadin dengan Pemkot Bandung setiap hari Senin dan Kamis melakukan pertemuan dengan para UMKM kota bandung. Silakan warga Kota Bandung bila ada yang kesulitan dalam dunia usaha bisa datang ke Kadin," ujarnya.

Kadin melihat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung menjanjikan untuk bisa didorong lebih tinggi dengan kolaborasi, salah satunya dengan pelatihan peningkatan digitalisasi marketing kreatif.

"Alhamdulillah perekonomian Kota Bandung lebih baik dari pada kota-kota lainnya dan pertumbuhan perekonomian hampir 6 persen dari -2,28 persen. Tinggal kita memfasilitasi bisnis-bisnis yang baru pascapandemi termasuk memfasilitasi bisnis yang diciptakan anak-anak muda sekarang," ujar Iwa.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, PPKM level 1 Kota Bandung bisa menjadi jalan untuk pemulihan ekonomi. Apalagi secara teori, Kota Bandung telah menjadi wilayah endemi Covid-19.

Oleh karena itu, ia menyambut baik kolaborasi bersama Kadin Kota Bandung untuk meningkatkan potensi ekonomi, terutama dari sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.

"Kita bertemu dengan Kadin dan mudah-mudahan ke depan tetap bisa berkolaborasi dan bekerja sama. Kita bisa bersama-sama melakukan percepatan pemulihan ekonomi dan ada beberapa hal yang kita bahas bisa direalisasikan untuk percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 di Kota Bandung," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler