Arena Kampanye Kosong Trump Bantah Dikerjai Tiktoker dan K-popper

22 Juni 2020, 15:35 WIB
Trump tiba dengan lunglai di Washington usai kampanye yang gagal memenuhi target massa di Tulsa, Oklahoma, akhir pekan kemarin. /

GALAMEDIA - Donald Trump dilaporkan sangat marah usai kampanye perdana akhir pekan kemarin di Tulsa, Oklahoma. Digembar-gemborkan tim kampanye sebagai even dengan jumlah pemesan tiket hingga satu juta, nyatanya jumlah partisan yang datang kurang dari 6.200 dari total kapasitas BOK Center yang mencapai 19 ribu.

Dikutip Galamedia dari DailyMail kemarin, ramai di timeline rendahnya jumlah massa akibat pemesanan palsu yang dilakukan para remaja penggemar K-pop dan pengguna TikTok. Klaim ini dikecam tim kampanye Trump melalui manajer Brad Parscale dan direktur komunikasi Tim Murtaugh.

Baca Juga: Ditinggal Pasangan dan Kehilangan Telur Angsa Ini Mati Patah Hati

Dalam pernyataannya, tim kampanye Trump menyalahkan media yang memborbardir berita dengan “tayangan palsu” terkait Covid-19 serta aksi protes lanjutan Black Lives Matter. Keduanya disebut menjadi faktor utama gagalnya lebih dari 900 ribu orang mendatangi venue.

“Kalangan kiri dan para troller  merasa menang dengan berpikir --entah bagaimana caranya— mereka mampu memengaruhi kehadiran peserta kampanye. Mereka tak tahu apa-apa atau bagaimana cara kami bekerja," ujar Parscale.  

Baca Juga: Dibanderol Rp 1,7 Miliar Wisata Balon Udara Luar Angkasa Siap Dipesan

Ia menegaskan siapa pun yang menurunkan berita soal TikToker dan K-Popper “mengerjai” tim kampanye tanpa menghubunginya sama sekali tidak profesional. Sebelumnya tiga hari menjelang kampanye yakin dengan jumlah  massa yang sesuai dengan registrasi nyaris menyentuh angka satu juta, tim Trump membuat panggung di luar Box Arena. 

Pesawat kepresidenan Air Force One bahkan terbang rendah kala melintasi BOX Canter. Tapi seperti yang ramai di timeline jangankan meluber hingga keluar arena, di dalam gedung pun masih ada ribuan kursi kosong. 

Baca Juga: Mengaku Akrab Mahasiswa India Biarkan 60 Ribu Lebah Selimuti Kepala

Menyusul kampanye pembuka Trump sejak social distancing diberlakukan hampir tiga bulan lalu yang terbukti gagal total dari segi massa, timeline dipenuhi testimoni pengguna TikTok dan penggemar K-pop yang mengaku melakukan aksi gerilya dengan memesan tiket tanpa berniat sama sekali akan datang.  

Mereka melakukan aksi prank massal dengan pemesanan tiket menggunakan data palsu. Laporan Atlantic, TikToker dan K-Popper yang juga dikenal dengan Gen Z atau Zoomer mengklaim memesan ratusan ribu tiket untuk kampanye Trump hanya untuk  lelucon.  

Baca Juga: Netizen Negeri Bollywood Olok-olok China dengan Meme Winnie The Pooh

Setelah akun resmi kampanye melalui @TeamTrump memosting cuitan yang mengundang para loyalis untuk memesan tiket gratis menggunakan ponsel mereka pada 11 Juni, para penggemar K-pop mulai berbagi informasi untuk mendaftar ikut registrasi. 

Tren serupa menyebar di TikTok melalui video dengan jutaan penayangan dengan konten meminta follower melakukan hal sama. "Sebagian besar tersebar melalui Alt TikTok, platform yang lebih ‘eksklusif’ di mana orang melakukan prank dan aktivisme," ujar YouTuber populer Elijah Daniel yang ikut berpartisipasi.  

Baca Juga: Kembali Menyapa Publik, Senyum Putri Charlotte Semakin Mirip Diana

“K-pop Twitter dan Alt TikTok memiliki aliansi yang baik di mana mereka menyebarkan informasi satu sama lain dengan sangat cepat. Mereka semua tahu algoritmanya dan bagaimana mereka dapat meningkatkan visibilitas video untuk mencapai apa yang diinginkan."  Namun kebanyakan postingan pada akhirnya dihapus agar tidak terlihat sebagai gerakan.

Klaim sabotase kampanye kampanye Trump oleh pengguna TikTok dan penggemar K-pop juga dilontarkan ahli strategi politik Steve Schmidt melalui Twitter. 

Baca Juga: Ditawarkan Rp 123 Juta Ibu Muda Jual Bayi Sendiri demi Shabu-shabu

“Anak perempuanku  yang berusia 16 tahun dan teman-temannya di Park City Utah memiliki ratusan tiket. Kalian dikerjai oleh remaja Amerika.. serius, remaja Amerika telah memberi pukulan telak terhadap Donald Trump. Di seluruh Amerika mereka memesan tiket. Dan tim kampanye menyombongkan diri ada sekitar satu juta tiket. Lol.”

Keyakinan sama diungkapkan anggota dewan perwakilan Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez yang memuji para Zoomers dan K-popper yang terlibat dalam pemesanan tiket palsu. Reli Oklahoma awalnya diklaim sebagai even indoor  terbesar di dunia selama pandemi yang telah menewaskan 120.000 warga AS.***

Editor: Mia Fahrani

Tags

Terkini

Terpopuler