Ridwan Kamil Sarankan Milenial Tinggal di Desa Tapi Punya Rezeki Kota

22 Juni 2020, 16:46 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/Humas Pemprov Jabar /

GALAMEDIA - Perekonomian di bidang pertanian dinilai relatif aman dan tidak terlalu terguncang selama pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil kajian selama Covid-19, ekonomi yang terkoreksi penurunannya cukup tinggi adalah sektor jasa.

Sektor itu menurun sekitar 4,8 persen. Disusul sektor industri dan manufaktur sebesar 4,2 persen. Sementara sektor pertanian hanya turun sekitar 0,9 persen.

"Hasil kajian ini menandakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang tangguh selama Covid. Apalagi saat ini bisa dikombinasikan dengan sistem digital. Kita akan balik kanan lagi ke bidang pertanian dengan zaman 4.0. Ini masa depan Jabar," Kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat jumpa pers di Makodam Siliwangi, Jln. Aceh, Kota Bandung, Senin 22 Juni 2020.

Baca Juga: Mengisi Liburan Sekolah dengan Peduli Terhadap Pengidap HIV/AIDS

Dengan kondisi itu, pria yang akrab disapa Emil ini mengimbau milenial lebih baik tinggal di desa dengan rezeki kota dan bisnis mendunia.

"Dengan tinggal di desa, jauh dari penyakit tapi dekat dengan rezeki, kira-kira begitu," kelekarnya.

Menurutnya, berdasarkan laporan minggu ini tingkat lalu lintas dan ekonomi sudah mendekati sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Artinya, pergerakan lalu lintas dan ekonomi sudah sangat tinggi.

Baca Juga: Harap Dicatat! Pengumuman PPDB Kota Bandung Dimulai Pukul 6 Sore Nanti

Bahkan di beberapa titik sudah terjadi kemacetan. Ini menandakan sudah ada pergerak ekonomi. Diharapkan dengan kondisi ini di akhir tahun, ekonomi Jabar tidak terlalu terpuruk, paling turunnya sekitar 2-2,5 persen.

Selain itu, lanjutnya, di bidang pariwisata sudah ada beberapa daerah yang membuka destinasi wisatanya, tapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan. Ia sempat meninjau beberapa destinasi wisata, seperti di Pangandaran dan Kab. Bandung Barat (KBB).

"Saya kira daerah dan pengelola wisata sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti saat kedatangan dicek suhu," ujar dia.

Baca Juga: Ditinggal Pasangan dan Kehilangan Telur Angsa Ini Mati Patah Hati

"Tiketnya juga sudah online, tempat anatrean diberi jarak, tempat duduk pun ada yang disilang merah atau kuning. Saat ini tinggal kepatuhan masyarakat saja," sambungnya.

Mantan Wali Kota Bandung ini juga menegaskan, yang bisa datang ke destinasi wisata di wilayah Jabar saat ini hanya masyarakat Jabar. Artinya, warga dari luar Jabar masih belum dan menunggu pentahapan.

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler