Jangan Bawa Anak ke Mal! Ingat, Kasus Covid-19 di Jawa Barat Masih Tinggi

7 Juli 2020, 18:15 WIB
Suasana mal Bandung Indah Plaza, pada hari pertama dibuka selama pandemi Covid-19, di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin, 15 Juni 2020. Gugus Tugas meminta orang tua tak membawa anaknya ke mal. (Pikiran-rakyat.com/Ade Bayu Indra) /

GALAMEDIA - Jumlah anak yang terpapar Covid-19 di Jabar cukup tinggi. Hingga 30 Juni 2020, di tengah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), angkanya mencapai 196 kasus.

Di fase ini, aktivitas masyarakat mulai kembali berjalan normal. Hal itu juga ditandai dengan dibukanya berbagai tempat. Mulai dari mal, pasar, tempat wisata dan lain-lain.

Selama fase AKB ini, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar masih menemukan warga yang membawa anaknya ke luar rumah saat beraktivitas.

"Kami lihat banyak orang tua yang mulai membawa anak-anaknya ke mal. Padahal kan itu rawan juga untuk anak," ungkap Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar kepada wartawan, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa, 7 Juli 2020.

Baca Juga: Jokowi dan Megawati Digugat karena Dianggap Jadi Inisiator RUU HIP

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK, Atalia Praratya menegaskan di masa AKB ini banyak orang tua yang membawa anaknya ke mal. Padahal, seharusnya orang tua mengajarkan anaknya untuk tetap berdiam diri di saat pandemi.

"Saya juga khawatir ketika ibu membawa anaknya ke mal. Orang tua harus memperhatikan hal ini. Saya lihat banyak orang tua membawa anaknya ke pasar," kata Atalia.

Atalia mengimbau para orang tua untuk mengajarkan anaknya menahan diri. Yakni, mengajak anak keluar rumah hanya seperlunya saja. Jadi, tetap mengajarkan anak agar mau berdiam diri di rumah.

Baca Juga: Tim Persib Berikan Doa Terbaik untuk Kesembuhan Puja Abdillah

Diakuinya, saat ini memang informasi hoaks yang muncul terkait Covid-19 adalah orang yang akan terkena virus corona hanya usia tua. Sehingga, banyak masyarakat yang lalai dan bermunculan kasus yang menunjukkan semua usia bisa terkena.

Termasuk, anak-anak di Jabar ada 196 kasus per 30 Juni 2020. "Artinya, bisa terjadi pada siapa saja. kasus Covid-19 ini termasuk anak-anak," katanya.

Menurutnya, karena pandemi saat ini banyak kasus anak-anak terlewat imunisasinya, pasangan muda kontrol KB-nya jadi lupa. Bahkan ada juga kasus peningkatan kehamilan di Jabar. Sehingga, akses layanan dasar menjadi sangat penting.

Baca Juga: Jakarta Bakal Lebih Cepat Tenggelam Gara-gara 'Reklamasi' Kawasan Ancol dan Dufan

"Tapi sekarang saya cukup senang, Posyandu keliling di zona-zona aman sudah mulai aktif. Ada juga penimbangan mobile. Sehingga dengan adanya Posyandu kesehatan anak dan balita di masa pandemi pun akan terpantau," katanya.

Sementara itu, Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Lab GTPP Covid -19 Jabar, dr Siska Gerfianti mengatakan, untuk menjaga kesehatan anak di masa AKB ini, perlu mendengar rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Jadi, kalau tak perlu bawa anak keluar rumah ya jangan. Kemudian, hindari kerumunan karena lebih baik anak tetap di rumah saja," kata Siska.

Baca Juga: Tewaskan 2 Juta Orang per Tahun, Zoonosis Diprediksi Bakal Terus Bertambah

Ia juga mengingatkan agar orang tua memperhatikan pemenuhan kesehatan anak. Misalnya melihat tumbuh kembang anak, dan perkembangan tinggi badan anak.

Namun, karena Posyandu belum semua aktif, maka ia menyarankan orang tua tetap memantau perkembangan tumbuh kembang anak, nutrisi anak tetap diperhatikan dengan gizi seimbang di rumah masing-masing.

"Layanan imunisasi harus tetap dilakukan, kan fasilitas kesehatan seperti Puskemas, Rumah Sakit sudah membuka layanan imunisasi tapi dengan terjdwal untuk menghindari kerumunan," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler