UNS Kembali Gelar Pengukuhan Guru Besar Secara Daring  

15 Juli 2020, 16:22 WIB
Suasana Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Auditorium GPH Haryo Mataram, Kampus Kentingan, yang dilakukan secara daring dengan protokol kesehatan sangat ketat dan ditandai pengalungan samir oleh keluarga guru besar baru. /tok Suwarto/

 

GALAMEDIA - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, untuk kedua kalinya mengukuhkan dua orang guru besar secara daring di tengah pandemi Covid 19 sekarang ini. Sebelumnya, pada bulan Juni 2020 lalu dua orang dosen Fakultas Kedokteran juga dikukuhkan secara daring.

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, mengukuhkan Prof. Dr. Tri Wiratno, sebagai guru besar bidang ilmu linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Prof. Dr. Wahyudi Sutopo, sebagai guru besar teknik industri Fakultas Teknik (FT), di depan sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat, Prof. Dr. Adi Sulistiyono, yang digelar di Auditorium GPH Haryo Mataram, Kampus Kentingan, dengan protokol kesehatan ekstra ketat, Rabu, 15 Juli 2020.

Ketika kedua guru besar tersebut dikukuhkan dengan pengalungan samir yang dilakukan isteri dan salah seorang anak keduanya, para anggota senat universitas, dosen, sivitas akademika dan lain-lain, termasuk sejumlah dosen perguruan tinggi luar negeri, seperti Australia, Malaysia, Inggris dan sebagainya menyaksikan prosesi pengukuhan di tempat asal masing-masing.

Baca Juga: Belum Ada SMA/SMK di Jabar yang Lakukan Belajar Tatap Muka  

Demikian pula ketika Prof. Tri Wiratno dan Prof. Wahyudi Sutopo, menyampaikan pidato ilmiah pengukuhannya di depan Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, Ketua Senat UNS, Prof. Dr. Adi Sulistiono dan beberapa anggota senat, kursi-kursi di ruang auditorium yang ditata dengan jarak sesuai ketentuan phisical distancing seluruhnya dalam keadaan kosong.

Prof. Tri Wiratno, menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Menjalani dan Memaknai Hidup Melalui Teks dalam Perspektif Linguistik Sistemik Fungsional" dan Prof. Wahyudi Sutopo, membawakan pidato pengukuhan berjudul "Tantangan dan Solusi Komersialisasi Inovasi Baterei Lithium".

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, seusai mengukuhkan kedua guru besar, menyatakan, kehadiran dua guru besar baru tersebut memberikan angin segar untuk penguatan bidang riset dan inovasi. Guru besar dengan spesialisasi keahliannya, dia sebut merupakan salah satu garda utama dalam melangkah menyongsong masa depan UNS dan mewujudkan mimpi besar agar UNS masuk dalam 500 ranking dunia.

Baca Juga: Tim SIGAB PPPA Daarul Qur'an Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Luwu Utara

"Saat ini kita hidup di alam disruptif, baik yang disebabkan serangan kemajuan teknologi informasi maupun serangan wabah Covid-19. Keduanya yang datang secara tiba-tiba, adalah sebuah fenomena alam yang harus dihadapi bersama, karena akan berdampak pada perubahan tatanan dunia dan kehidupan umat manusia," ujarnya.

Menghadapi tekanan di era perubahan yang bercirikan speed atau bergerak cepat, surprises atau banyak kejutan, dan sudden shift atau pergeseran yang tiba-tiba, menurut Rektor UNS, dibutuhkan kemampuan beradaptasi, perubahan paradigma berpikir dan kecepatan bertindak. Ditandaskannya, kemampuan merespon tekanan di era perubahan tersebut seharusnya dimiliki para akademisi, yaitu dosen, peneliti dan terutama guru besar.***

Baca Juga: Heboh, Alat Swab Test Virus Corona Patah di Hidung, Seorang Anak Meninggal Dunia

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler