100 Tahun Observatorium Bosscha, dari Lembang untuk Dunia

30 Januari 2023, 19:58 WIB
100 Tahun Observatorium Bosscha, dari Lembang untuk Dunia, /Instagram @rossyrostiawati/

GALAMEDIANEWS - Observatorium Bosscha di 2023 ini tepat berusia 100 tahun.

Berdiri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Observatorium Bosscha sudah memberikan kontribusi berharga bagi pengetahuan keastronomian, tidak hanya di Indonesia dan Asia tapi juga di dunia.

Sejarah panjang Observatorium Bosscha dimulai pada 1920 dengan pembentukan Nederlands Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV).

Baca Juga: Masjid Al Jabbar Bandung Rawan Copet! Satpol PP Hari Ini Amankan Seorang Pelaku

Pendirian NISV tersebut diprakarsai dan dipimpin oleh K. A. R. Bosscha untuk menghimpun sumber daya, pemikiran, dan persiapan untuk mendirikan fasilitas pengamatan astronomi.

Pada 1 Januari 1923 Observatorium Bosscha diresmikan dan menjadi perintis astronomi modern di Asia Tenggara.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Acara Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Observatorium Bosscha, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 30 Januari 2023./Rizal FS/Biro Adpim Jabar

Observatorium Bosscha mengambil astrofisika bintang sebagai topik riset utama, dengan dorongan terobosan sains fisika dunia pada awal abad ke-20.

Baca Juga: MIRIS! Terminal Truk Sampah di Bandung Dipenuhi Kubangan Air, Dedi Mulyadi Langsung Turun Tangan

Teleskop refraktor ganda Zeiss dihadiahkan oleh K.A.R. Bosscha kepada Observatorium Bosscha pada tahun 1928, yang menjadikan observatorium ini terbesar ketiga dan termodern di bumi bagian Selatan pada era itu.

Saat ini sebagai bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (ITB), Observatorium Bosscha menjalankan amanah Tridharma Perguruan Tinggi dengan lingkup pekerjaan penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.

Penelitian mencakup di antaranya pengamatan bulan, matahari, tata surya, bintang, dan galaksi Bima Sakti.

Aspek pendidikan, Bosscha mendukung program S1, S2, dan S3 program studi astronomi serta memfasilitasi penelitian tugas akhir, tesis, dan lain-lain untuk mahasiswa ITB dan luar ITB.

Sementara pengabdian masyarakat mencakup pengembangan materi dan metode penyampaian edukasi astronomi sebagai sains, dan pemberian berbagai layanan edukasi untuk sekolah dan masyarakat umum, daring maupun luring.

Baca Juga: LINK NONTON Film Jailangkung Sandekala Rating +13, Hadirkan Nuansa Baru

Kawasan cagar budaya

Hari ini, Gubernur Ridwan Kamil menyatakan komitmen Pemrov Jabar menjaga Observatorium Bosscha yang berusia 100 tahun.

Ridwan Kamil sepakat, sebagai institusi pendidikan, Observatorium Bosscha telah banyak memberikan kontribusi pengetahuan keastronomian, tidak hanya di Indonesia dan Asia tapi juga di dunia.

Bosscha istimewa karena berada di daerah ekuator yang bisa melihat belahan langit utara (northern hemisphere) maupun belahan langit selatan (southern hemisphere).

Baca Juga: Selundupkan 30 Kg Ganja, Bandar Narkoba asal Garut Ditangkap di Palembang

Maka, observatorium ini harus dilindungi dari segala macam gangguan termasuk polusi cahaya yang dapat mengurangi akurasi alat pengamatan.

Oleh Pemda Kabupaten Bandung Barat, Observatorium Bosscha telah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya. Pemprov Jabar, menurut Ridwan Kamil, akan menguatkan dan memperluas menjadi kawasan cagar budaya agar lebih terlindungi.

"Sedang persiapan menjadi (kawasan) cagar budaya supaya nanti kawasan ini bisa dilestarikan," ujar Ridwan Kamil pada acara Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 30 Januari 2023.

Tak lupa Gubernur memberikan ucapan selamat kepada insan astronomi Indonesia atas satu abad Bosscha.

"Mewakili masyarakat Indonesia yang diwakili oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami berbahagia bisa menghadiri sebuah peristiwa bersejarah 100 tahun Observatorium Bosscha," kata Ridwan Kamil.***

Editor: Usman Alwasim

Tags

Terkini

Terpopuler