Lemkapi Mengapresiasi Keterlibatan Kepolisian Banten Dalam Pengungkapan Penyelewengan 350 ton Beras Bulog

13 Februari 2023, 16:49 WIB
Pengungkapan Penyelewengan Beras Bulog 350 Ton/tribratanews /

GALAMEDIANEWS - Lemkapi (Lembaga Kajian Strategi Kepolisian) Banten mengakui bahwa Kepolisian Daerah Banten telah berhasil mengungkap kasus 350 ton beras palsu yang dikemas ulang dan dijual sebagai beras premium.

Direktur Eksekutif Lemkapi Dr. Edi Hasibuan berterima kasih kepada kepolisian Banten yang telah menggagalkan pengemasan ulang 350 ton beras berkualitas rendah sebelum diedarkan di pasaran

"Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian Banten yang dengan cepat mengungkap komplotan ini dan menangkap ketujuh pelakunya," ujar Edi Hasibuan. sebagaimana dikutip dari Tribratanews pada Senin, 12 Februari 2023

Baca Juga: Harga Beras Naik: Perum Bulog Prioritaskan Konsumsi Beras Produksi Dalam Negeri, Namun tetap akan melakukan Im

Baca Juga: 4 Resep Masker Berbahan Dasar Beras, Alami, Lebih Sehat dan Tidak Menimbulkan Efek Samping untuk Kulit

Dr Edi Hasibuan mengatakan bahwa masyarakat sangat menghargai keterlibatan kepolisian dalam pengungkapan sindikat ini karena beras merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat; pada saat ini beras Bulog yang murah tidak tersedia di pasaran.

Ia menjelaskan bahwa kepolisian Banten telah memantau pasar beras secara ketat dan telah lama mencurigai adanya kecurangan yang dilakukan oleh para pedagang beras.

Hingga saat ini, perdagangan beras, termasuk beras bulog, masih terus diawasi oleh Satgas Pangan Polda Banten.

Dr Edi Hasibuan juga berharap bahwa investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan  ada tidaknya pejabat bulog yang bermain sehingga dapat memenuhi komitmen yang dibuat oleh Direktur Bulog Budi Waseso.

Sementara itu, Budi Waseso, Direktur Utama PT Bulog, mengungkapkan bahwa stok beras pemerintah (CBP) akan mencapai 24 juta ton pada tahun 2023. Jumlah ini akan memenuhi kebutuhan operasi pasar hingga 1,2 juta ton, dengan menyisakan 1 juta ton cadangan dan sisanya untuk kesiapsiagaan bencana alam.

"Kami ingin mengutamakan pasokan lokal, terutama untuk musim panen yang dimulai pada bulan Maret 2023.

Sedangkan untuk beras jenis bulog yang disalahgunakan, pemerintah mengimpornya beberapa waktu lalu untuk menstabilkan harga pasar. Ada impor kecil dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar.

"Kami mengimpor total 500.000 ton beras, termasuk dari Vietnam, karena keadaan darurat," katanya.

"Saya berharap polisi mengusut tuntas masalah ini karena ini berdampak pada masyarakat Banten," kata Budi. Saya mendukung investigasi ini sampai ke akar akarnya," katanya

"Kami juga sangat terbuka untuk melakukan penyelidikan jika ada bukti-bukti atau ada yang terindikasi ikut terlibat,” tambahnya*** 

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Tribaratanews

Tags

Terkini

Terpopuler