Dukung kemudahan ibadah, BI luncurkan 1000 QRIS Rumah Ibadah di Jawa Barat  

29 Juli 2020, 18:39 WIB
/

 GALAMEDIA - Kondisi pandemi Covid-19 berbagai inovasi dilakukan dalam mengurangi kontak fisik dalam beraktivitas, termasuk dalam bertransaksi. Dengan pembayaran non tunai atau berbasis digital, diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan kegiatan ibadah. 

Melihat kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) meluncurkan "1000 QRIS Rumah Ibadah di Jawa Barat" untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan zakat, infaq, sedekah dan wakaf. 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan, digitalisasi pembayaran dalam kegiatan ibadah keagamaan, berkoordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), MUI, Pemprov Jabar dan sejumlah stakeholder lainnya. 

Baca Juga: Dicemarkan Nama Baiknya, Kades Cibiru Hilir Tempuh Jalur Hukum

"Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagian penduduknya beragama Islam, menjadi potensi pengembangan digitalisasi pembayaran dalam transaksi kegiatan ibadah," ungkapnya usai peluncuran 1000 QRIS Rumah Ibadah di Masjid Raya Agung Bandung, Jln. Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu 29 Juli 2020. 

Menurutnya QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard), memberikan solusi pembayaran digital yang mudah, cepat, nyaman dan aman dalam berbagai transaksi. Baik transaksi perdagangan, akses layanan publik dan kegiatan ibadah keagamaan.

Baca Juga: Waduh, Delapan ASN di Kabupaten Bandung Positif Covid-19

"Di wilayah Jawa Barat, sudah terpasang lebih dari 16 ribu QR Statis, termasuk diantaranya lebih dari 1000 QR rumah ibadah dan lembaga donasi. Dalam pelaksanaannya di Jawa Barat, didukung oleh Bank Mandiri dengan menggunakan QRIS yang berlogo LinkAja," jelasnya. 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil merasa optimis dengan pembayaran secara digital dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk bershodaqoh atau kegiatan ibadah lainnya. 

Baca Juga: Personel Kodim 0612/Tasikmalaya dan Keluarga Diberikan Pengertian Soal Paham Radikalisme

"Apalagi dengan manajemen Dewan Masjid Islam yang mencapai 128 ribu masjid, mudah-mudahan bisa terus bertambah ke masjid-masjid lainnya di Jawa Barat," ucapnya. 

Emil menjelaskan dengan sistem pembayaran yang cashless, lebih banyak yang ingin menyalurkan shodaqoh, zakat dan lain sebagainya. Karena cara tersebut, dinilai lebih mudah dan tidak ribet. 

Baca Juga: Mulai dari Potong Dana Hingga Ganti Isi Dus, Banyak Aparat Kewilayahan Selewengkan Bansos Covid-19

"Sebenarnya banyak yang mau shodaqoh atau zakat dengan jumlah yang besar, tapi enggak mau ribet, seperti dengan cara manual. Mudah-mudahan bisa mengakselerasi hingga 5 kali lipat kedepannya," tambahnya. ***

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler