Tak Mau Tertinggal Dengan Negara Tetangga, Indonesia Siap Mendatangkan Pesawat AEW&C

11 Maret 2023, 21:20 WIB
Ilustrasi Pesawat C295 AEW /Twitter @jatosint

GALAMEDIANEWS – Indonesia baru-baru ini mendatangkan Pesawat pengangkut Super Hercules dari Lockheed Martin Amerika Serikat. Kabar terbarunya bahwa Kementerian Keuangan Indonesia telah menyetujui rencana Kementerian Pertahanan untuk mengakuisisi dua Pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AEW&C) yang baru.

Pesawat peringatan dini dan control udara itu akan digunakan oleh TNI Angkatan Udara (TNI AU). Dengan persetujuan dari Kementerian Keuangan ini, menjadikan Indonesia negara ketiga di Kawasan Asean yang memakai Pesawat itu.

Dilansir dari Airspace Review, negara Asean yang sudah menggunakan Pesawat ini ialah Singapura dan Thailand serta ada Australia di Kawasan Pasifik. Negara Singapura menjadi negara pertama di Kawasan Asean yang menggunakan Pesawat pengintai ini.

Angkatan Udara Singapura atau RSAF, Negara yang luasnya se-DKI Jakarta ini sebelumnya sudah pernah mengoperasikan empat pesawat Northrop Grumman E-2C Hawkeye dari tahun 1987 sampai tahun 2010.

Baca Juga: 5 Misteri Gunung Semeru Jawa Timur, Mulai dari Tanjakan Cinta hingga Jin Wanita Ranu Kumbolo

Kemudian, posisi Hawkeye telah digantikan oleh empat Pesawat Gulfstream G550 CAEW (Conformal Airborne Early Warning). Selain itu radar Pesawat ini dipasok oleh perusahaan ELTA, Israel.

Pesawat G550 CAEW ini dilengkapi radar yang dipasang pada konformal dengan susunan radar S-band ganda di bagian depan dan belakang serta sensor L-band di sisi badan pesawat.

Memberikan kesadaran situasional udara dan maritim dengan pengawasan 360 derajat di semua ketinggian dan menawarkan ketahanan misi selama sembilan jam.

Baca Juga: BLEACH: Tite Kubo Memilih Lagu dari Legenda Punk Amerika Untuk Tema Pribadi Ichigo

Pesawat ini juga mengusung radar AESA (Active Electronically Scan Array) empat dimensi yang canggih. Radar ini dapat mengidentifikasi dan melacak target udara dan permukaan.

Hal ini memberikan jangkauan deteksi lebih dari 200 mil laut, memungkinkan RSAF untuk merespons ancaman udara secara lebih efektif dalam berbagai situasi operasional.

Pesawat G550 CAEW ini juga dilengkapi sistem Electronic Surveillance Measures (ESM) yang dapat mendeteksi pemancar pada berbagai frekuensi. Singapura menerima Pesawat G550 CAEW ini pada Februari 2009, dan pesawat terakhir (keempat) pada Oktober 2011.

Negara Asean kedua yang menggunakan Pesawat jenis pengintai ini ialah Thailand. Angkatan Udara Thailand (RTAF) yang mengoperasikan sudah dua Pesawat Saab 340 AEW&C Erieye buatan Swedia sejak 2012.

Baca Juga: Attack On Titan: Setiap Musim dan Bagian dari Anime Sejauh Ini

RTAF menggunakan pesawat ini untuk mendukung armada jet tempur Saab Gripen C/D dan Northrop Grumman F-5TH Super Tigris.

Radar Erieye menyediakan cakupan 300 derajat, memiliki jangkauan instrumental 450 km, dan jangkauan deteksi 350 km dalam lingkungan peperangan elektronik yang padat. Selain menggunakan pesawat Saab 340, juga ditawarkan varian yang lebih besar yakni Saab 2000.

Australia negara tetangga Indonesia ini juga menggunakan Pesawat jenis pengintai ini. Australia menggunakan 6 Pesawat yang berbasis pesawat penumpang jet Boeing 737, E-7A. Pesawat ini dibekali dengan radar Northrop Grumman MESA (Multirole Electronic Scanned Array) yang dipasang di punggung belakang pesawat.

Radar ini mampu melakukan pencarian udara dan laut secara simultan, kontrol tempur dan pencarian area dengan jangkauan maksimum lebih dari 600 km (look-up mode).***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Airspace Review

Tags

Terkini

Terpopuler