Banjir Bandang Hanyutkan 29 Rumah dan Rusak 64 Rumah di Bolaang Mongondow

1 Agustus 2020, 21:57 WIB
KORBAN terdampak banjir bandang di Sulawesi Utara.* /Dokumentasi BNPB/KOMBEN BNPB/Ranti Kartikaningrum

GALAMEDIA - Banjir bandang menghanyutkan 29 rumah di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

"Banjir bandang juga menyebabkan sebanyak 64 rumah dan satu jembatan rusak berat," katanya dalam siaran pers yang diterima, Sabtu 1 Agustus 2020.

Menurut laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongdow Selatan, bencana tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah setempat, pada Jumat (31/7), sejak pukul 18.45 hingga 21.05 Wita.

Baca Juga: Berenang Di Pantai Palabuhanratu, Empat Wisatawan Tenggelam dan Berhasil Diselamatkan Balawista

Akibatnya, beberapa sungai meluap dan menyebabkan air masuk permukiman warga.

Sungai yang meluap tersebut meliputi Sungai Bolangaso, Sungai Toluaya, Sungai Salongo, Sungai Nunuka, Sungai Mongolidia, Sungai Milangodaa, dan dan beberapa sungai lainnya.

Berdasarkan data sementara, banjir bandang berdampak pada 1.032 kepala keluarga atau 3.188 jiwa di Kecamatan Bolaang Uki, 223 KK atau 870 jiwa di Kecamatan Helumo, dan 62 KK atau 250 jiwa di Kecamatan Tomini.

Secara keseluruhan, 1.327 KK atau 4.308 jiwa tersebut terbagi di 11 desa dan tiga kecamatan, meliputi Desa Salongo, Desa Toluya, Desa Soguo, dan Desa Salongo Barat di Kecamatan Bolaang Uki.

Baca Juga: Terbebas dari Hukuman Mati, Disnakertrans Jabar Dampingi Eti Bertemu Keluarga

Selain itu, Desa Biniha, Desa Biniha Selatan, Desa Halabolu, dan Desa Sinandaka di Kecamatan Helumo, Desa Pakuku Jaya, Desa Milangodaa, dan Desa Milangodaa Barat di Kecamatan Tomini.

Saat ini TRC BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terus melakukan kaji cepat, mempersiapkan tempat pengungsian, mendirikan dapur umum lapangan, serta mempersiapkan logistik kebutuhan dasar dan air bersih.

Selain itu, alat berat juga dikerahkan oleh TRC BPBD setempat untuk menyingkirkan puing longsor dan banjir bandang.

Baca Juga: Demi Harga Diri, dan Liga Champions, Juventus Istirahatkan Ronaldo saat Jumpa AS Roma

Beberapa pemangku kepentingan, seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, relawan BPBD, Tim SAR, Tagana, Dinas Kesehatan, dan PMI setepat telah mengerahkan seluruh komponen untuk percepatan penanganan tanggap darurat bencana di Kabupaten Bolang Mongondow Selatan.

Kondisi mutakhir yang dilaporkan dari lokasi pada Sabtu, pukul 16.00 Wita, hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi, belum ada laporan korban jiwa hingga siaran pers diterbitkan.

Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat disertai petir masih berpotensi terjadi di Sulawesi Utara dan Gorontalo hingga Minggu (2/8).

Baca Juga: Mohammad Ahsan Belum Mau Pensiun dari Bulu Tangkis Usai Olimpiade Tokyo

Wilayah lain yang juga berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir menurut BMKG adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Oleh sebab itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh perangkat pemerintah daerah untuk berkoordinasi dan meningkatkan kewaspadaan serta melakukan upaya pengurangan risiko bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler