Indonesia Punya 30 Bandara Internasional, Jokowi: Apa Diperlukan Sebanyak Ini?

6 Agustus 2020, 17:41 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).*/Instagram @jokowi / /

GALAMEDIA - Indonesia termasuk negara yang ikut terdampak pandemi virus corona. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan hingga -5,32 persen pada kuartal kedua 2020,

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun langsung menyoroti masalah tersebut. Ia berharap kondisi itu bisa dijadikan momentum untuk mengtransformasi sektor pariwisata.

Jokowi menekankan kepada jajarannya untuk melihat kembali airline hub yang dimiliki di Indonesia. Di mata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, Indonesia masih memiliki airline hub yang tak merata.

Baca Juga: Insentif Bagi Relawan Uji klinis vaksin Covid-19 Besarnya Rp1 juta

"Saat ini terdapat 30 bandara internasional, apakah diperlukan sebanyak ini? Negara-negara lain saya kira enggak ada yang kaya gini, coba dilihat lagi," tutur Jokowi dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden menyampaikan hal tersebut saat memberikan pengantar rapat terbatas tentang Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata di Istana Merdeka, Kamis, 6 Agustus 2020.

Tak cuma itu, Jokowi juga menyebut 9 persen lalu lintas udara hanya terdapat di empat bandara Internasional di Indonesia. Keempat bandara itu adalah Bandara Internasional Ngurah Ra Bali, Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Internasional Kualanamu Sumatera Utara dan Bandara Internasional Juanda Jawa Timur.

Baca Juga: Bertemu Puan, AHY Sampaikan Pesan dan Doa untuk Megawati

"Dengan pembagian fungsi sesuai dengan, letak geografis dan dengan karakteristik wilayahnya, saya mencatat ada 8 bandara internasional yang berpotensi sebagai HUB," tuturnya.

Delapan Bandara Internasional tersebut adalah Bandara Ngurah Rai (Bali), Seokarno Hatta (Banten), Kualanamu (Sumatera Utara), Jogjakarta, Balikpapan (Kalimantan Timur), Hassanudin (Sulawesi Selatan), Sam Ratulangi (Sulawesi Utara), dan Juanda (Jawa Timur).

Jokowi berharap, perubahan ini bisa menjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata. Ia juga meminta pengelola ekosistem pariwisata dan pendukungnya seperti penerbangan agar benar-benar didesain.

Baca Juga: Lagu Lesti Kejora 'Kulepas Dengan Ikhlas' Trending 1 di YouTube, Ditonton Hampir 4 Juta Kali

"Dengan manajemen lebih terintregasi, lebih terkonsolidasi dari hulu sampai hilir tidak pernah dilakukan," imbuh dia.

Presiden Jokowi mengatakan, manajemen dapat dimulai dari airline, manajemen bandara, manajemen layanan penerbangan, seperti tayang dalam artikel di pikiran-rakyat.com dengan judul "Heran Indonesia Punya 30 Bandara Internasional, Jokowi: Negara Lain Tidak Ada yang Begini".

Manajemen tersebut, lanjutnya, tersambung dengan manajemen destinasi, manajemen hotel, manajemen perjalanan dan manajemen produk lokal dan industri kreatif yang di miliki Indonesia. (pikiran-rakyat.com/Tita Salsabila)***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler