AP Hasanuddin Akan Jalani Sidang Majelis Etik Hingga Diselidiki Polri, Buntut Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

25 April 2023, 15:46 WIB
AP Hasanuddin Akan Jalani Sidang Majelis Etik Hingga Diselidiki Polri /pmjnews/

 

GALAMEDIANEWS - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri melakukan penyelidikan atas kasus ancaman yang dilakukan oleh salah satu anggota Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin di media sosial kepada warga Muhammadiyah

Hal ini disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, yang mengatakan bahwa Polri saat ini sedang membuka penyelidikan terkait dengan kasus yang menjerat anggota BRIN tersebut.

“Saat ini tim dari Direktorat Siber Bareskrim sedang melaksanakan lidik terkait hal tersebut,” ujar Sandi.

Walaupun begitu, sandi menyebutkan bahwa pihaknya belum menjadwalkan mengenai pemanggilan pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. Ia menuturkan bahwa saat ini perkara masih dalam tahap pengumpulan alat bukti.

Baca Juga: Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Majelis Sidang Etik ASN Jadwalkan Pemeriksaan

Sementara itu, BRIN juga telah melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar yang merupakan periset astronomi BRIN yang dianggap meresahkan masyarakat.

Kepala BRIN Laksamana Tri Handoko membenarkan bahwa AP Hasanuddin merupakan aparatur sipir negara atau ASN yang bekerja di lingkungan BRIN.

“Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021,” kata Handoko.

Handoko menjelaskan bahwasanya HP Hasanuddin telah membuat surat permintaan maaf atas komentar viralnya di media sosial, namun BRIN akan tetap memproses kasus tersebut dengan menggelar sidang Majelis etik ASN yang digelar pada 26 April 2023.

Baca Juga: Ini Identitas Oknum TNI Yang Tendang Pemotor Ibu dan Anak di Bekasi, Ternyata Anggota Denhanud 461

Ia juga mengingatkan kepada para periset BRIN untuk lebih bijaksana dalam menyampaikan sebuah pendapat di media sosial dan tetap mengedepankan nilai yang berorientasi pada pelayanan akuntabel kompetensi, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif, tambah Handoko.

Sebelumnya, AP Hasanuddin diketahui memberikan komentar pada unggahan salah satu peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin di Facebook, yang membahas mengenai perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 H.

Ia menuliskan kata yang tidak pantas dan dapat melukai perasaan masyarakat khususnya warga Muhammadiyah.

Baca Juga: Puspom TNI Buru Oknum TNI Yang Tendang Pemotor Ibu - Ibu bawa Anaknya

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis AP Hasanuddin.***

 
 
 
 
Editor: Lina Lutan

Sumber: pmjnews

Tags

Terkini

Terpopuler