Ahli Klimatologi Prediksi Kekeringan Akan Melanda Wilayah Jawa Barat Bulan Juli Mendatang

25 Mei 2023, 18:28 WIB
Ilustrasi prediksi kekeringan akan melanda wilayah Jawa Barat. /Pixabay/mr.whitepatch/

 

GALAMEDIANEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa dampak serius terjangan El Nino akan mempengaruhi wilayah Jawa Barat mulai semester kedua tahun ini.

Teguh Rahayu, Kepala Stasiun BMKG Bandung, menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan BMKG di wilayah Pasifik3,4 , BMKG dan beberapa lembaga meteorologi global memprediksi lebih dari 60 persen kemungkinan El Nino akan mencapai wilayah pesisir pada semester kedua tahun 2023.

"Jika El Nino ini terjadi, maka wilayah Jawa Barat akan menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang terkena dampak El Nino. Termasuk di dalamnya wilayah Bandung Raya," katanya kepada wartawan, Senin 22 Mei 2023.

Baca Juga: Arab Saudi luncurkan Visa Elektronik, Berdampak Baik untuk Ibadah Haji dan Umroh

Sedangkan Menurut Dr. Erma Yulihastin, seorang ahli klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional, kekeringan diperkirakan akan terjadi di Pulau Jawa pada bulan Juli 2023. Kekeringan ini merupakan dampak parah dari efek El Nino.

Selain efek El Nino, siklon tropis merah muda di utara Papua juga menjadi penyebab kekeringan. Hal ini disebabkan oleh pergeseran pusat konveksi di sekitar wilayah dekat Filipina.

"Siklon tropis Mawar di utara Papua, dekat Filipina, telah menggeser pusat konveksi dari selatan ke utara khatulistiwa. Kelembapan rendah yang berasosiasi dengan atmosfer yang kering sudah mulai terlihat di wilayah Indonesia bagian selatan, kecuali di bagian timur (Papua dsk)," kata Erma Yulihastin.

Baca Juga: 5 SMA Terbaik di Ponorogo Jawa Timur Berdasarkan Nilai UTBK, Pilihan Sekolah untuk PPDB 2023

Saat ini, lanjutnya kelembaban tinggi sedang terpantau di wilayah Indonesia bagian timur, dekat Papua. Kondisi ini berkaitan dengan fenomena SPCZ (South Pacific Convergence Zone).

"SPCZ adalah benteng terakhir yang melindungi Indonesia dari El Nino. Jika SPCZ menghilang, El Nino dapat muncul dengan segera, dan dampak yang paling cepat terjadi di wilayah timur karena dekat dengan Samudera Pasifik," ungkap Erma Yulihastin.

Erma Yulihastin menyebutkan bahwa El Nino diprediksi akan terjadi pada bulan Juni 2023. Dampak dari kejadian ini pada Juli 2023 adalah kekeringan yang meluas karena diikuti dengan kemungkinan IOD positif.

Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Perpanjang Masa Jabatan Pimpinan KPK jadi 5 Tahun

"Mulai Juni dan seterusnya, kekeringan akan mulai merambah wilayah Indonesia bagian selatan dan berpotensi meluas hingga Juli 2023, sehingga Juli bisa jadi bulan terkering, terutama untuk Pulau Jawa," tulis Erma Yulihastin sebagaimana dikutip galamedianews.com di akun twitternya. ***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: pmjnews

Tags

Terkini

Terpopuler