Mengejutkan! Kasus Raja Singa di Jabar Tembus 3.186, Tertinggi Kedua di Indonesia

30 Mei 2023, 15:33 WIB
Ilustrasi. Mengejutkan! Kasus Raja Singa di Jabar Tembus 3.186, Tertinggi Kedua di Indonesia. /Freepik/@Dmytro Sheremeta

GALAMEDIANEWS - Fakta mengejutkan diungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kasus sifilif atau raja singa.

Kemenkes menyebut wilayah Jawa Barat (Jabar) menjadi daerah terbanyak kedua penyakit kelamin sifilis atau Raja Singa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Bupati Bandung Dilaporkan ke KPK, Aa Maung: Kalau Tidak Merasa Bersalah Sebaiknya Laporkan Balik

Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkes, di Jabar sejak tahun 2018 hingga 2022 terdapat sebanyak 3.186 kasus raja singa. Angka itu muncul karena Jabar tertib dalam melakukan testing kasus sifilis sejak 2018-2022.

Tercatat ada 305.816 testing di Jabar dan ditemukan 3.186 kasus positif sifilis, kemudian ada 1.500 di antaranya mendapatkan pengobatan.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Rochady HS. Wibawa angkat bicara terkait data Kemenkes soal kasus sifilis atau raja singa di Jabar.

Menurutnya, kasus penyakit kelamin sifilis di Jabar dirasakanya seperti gunung es.

Baca Juga: Divonis 8 Tahun Penjara, Hakim Agung Sudrajad Dimyati Langsung Nyatakan Banding

Baca Juga: Vonis Hakim Agung Sudrajad Dimyati Lebih Rendah 5 Tahun dari Tuntutan KPK

"Melihat penduduk Jabar 52 juta, segitu mah sedikit. Sebetulnya data itu puncak gunung es, memang perlu diwaspadai," ujar Rochady, Selasa, 30 Mei 2023.

"Kiita dapatkan data berdasarkan hasil pemeriksaan, hasilnya 3 ribu itu, itu kan berdasarkan kumulatif juga karena bisa sembuh juga," tambahnya.

Rochady menuturkan, Pemprov Jabar terus melakukan skrining dan pendataan pada masyarakat terhadap penyakit ini.

Hanya, ujar Rochady, banyak juga masyarakat yang tidak melaporkan dan memilih berobat secara pribadi setelah dinyatakan positif sifilis.

Baca Juga: Rekomendasi untuk PPDB 2023, 3 SMK Terbaik di Bogor Jawa Barat Berdasarkan Nilai UTBK

Baca Juga: Ide Bisnis 2023, Resep Tortilla KW Makanan Gurih dan Renyah Khas Mexico, Cukup 2 Bahan Saja

"Ada juga yang tidak melaporkan, berobat sendiri juga banyak. Ini sama aja dengan AIDS, ada yang tidak terdata berobat sendiri," lanjutnya.

Langkah skrining juga dilakukan di beberapa lokasi tertentu yang ada di kabupaten dan kota di Jabar. Rochady mencontoh, di Kota Bandung misalnya, skrining dilakukan di wilayah-wilayah yang dicurigai oleh Dinkes Jabar.

"Daerah lokalisasi, misalnya daerah lokalisasi kan belum tentu orang asli Pasirkaliki, kalau kita mengambil sampel itu, misal daerah Saritem, gang semen, kalau kita ke mal tentu ga mau," terangnya.

"Mereka datang dari berbagai arah, mungkin luar kota, data di Jabar ini menjadi satu perhatian," pungkas Rochady.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler