Seorang Guru di Garut Terpapar Covid-19, Aktivitas Di Sekolah Diminta Dikurangi

21 Agustus 2020, 06:10 WIB
Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman. /

GALAMEDIA - Salah seorang guru SMP di Kabupaten Garut terkonformasi positif Covid-19. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut pun meminta agar para guru bekerja di rumah dan mengurangi aktivitas di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong S.Pd, M.Si, mengatakan, guru tersebut terpapar (Covid-19) dari luar sekolah. Namun demikian, pihaknya akan meminta untuk dilakukan uji swab di sekolah yang bersangkutan.

"Terpaparnya dari luar sekolah, cuma memang ada kontak erat karena yang bersangkutan pernah datang ke sekolah. Makanya kami akan minta untuk diuji swab, terutama orang-orang yang bertemu di sekolah," ujarnya, Kamis 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Terungkap Alasan Ancaman Menjatuhkan Pemerintahan Datang dari Kota Solo

Menurut Totong, pihaknya pun telah meminta para guru untuk bekerja di rumah dan mengurangai aktivitas di sekolah seminimal mungkin. Hal tersebut untuk mencegah agar sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

"Kami sudah sarankan agar bekerja di rumah saja. Kasih anak-anak tugas secara daring. Apalagi gugus tugas juga belum mengizinkan sekolah untuk buka," ucapnya.

Wakil Bupati Garut, dr.Helmi Budiman, menyebutkan, pihaknya akan melakukan tes usap atau swab test kepada para guru di sekolah yang terpapar Covid-19 tersebut, terutama kepada orang yang kontak erat dengan guru itu.

Baca Juga: Susul Benevento dan Crotone, Spezia Promosi ke Serie A Liga Italia

"Harus diuji swab. Sekolahnya juga jangan dulu ada aktivitas," katanya.

Helmi juga meminta para guru untuk bekerja di rumah. Jangan sampai banyak orang datang ke sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Sementara untuk para siswa, lanjutnya, bisa diberikan tugas secara daring.

"Kalau pun harus ke sekolah bisa dibagi, jadi sebagian di rumah, sebagian di lagi di sekolah," ucapnya.  

Helmi menuturkan, dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, menjadikan saat ini Garut masuk zona orange. Sehingga sekolah tatap muka bagi SMA/SMK pun kembali diundur hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Baca Juga: Heboh Isu Perombakan Kabinet Indonesia Maju, MPR Minta Presiden Jokowi Hanya Copot Tiga Menteri

"Nanti kalau sudah jadi zona kuning atau hijau, baru boleh ada tatap muka. Tapi nantinya para guru yang sekolahnya dibuka juga harus menjalani swab test," katanya.

Helmi menambaghkan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tengah gencar melakukan uji swab. Pihaknya menargetkan sebanyak 27 ribu atau satu persen dari jumlah penduduk dilakukan uji swab.

Hingga kini, terang Helmi, sudah ada sekitar 11 ribu orang yang telah menjalani uji swab. Sedangkan sisanya sebanyak 16 ribu orang akan dilakukan hingga bulan Desember 2020 mendatang.

Baca Juga: Eks Penasehat Donald Trump Ditangkap Atas Tuduhan Penipuan Kampanye Penggalangan Dana

"Target kami per hari 200 orang yang di swab. Tenggat waktu hasil uji swab itu bisa dua sampai empat hari," ujarnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, hingga kini sudah ada 71 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Garut. Dari jumlah itu, sebanyak 48 kasus dinyatakan sembuh, satu orang isolasi mandiri, 19 isolasi di rumah sakit, dan tiga orang meninggal dunia.

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler