Rumusan Strategi Pencegahan Stunting di Jawa Tengah, Pemprov Luncurkan Buku

21 Juli 2023, 17:41 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, saat menandatangani peluncuran buku strategi komunikasi pencegahan stunting, Kamis 20 Juli 2023./jatengprov.go.id /

GALAMEDIANEWS - Sebagai bagian dari upaya pemberian gizi seimbang pada anak, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mengembangkan strategi pencegahan stunting yang efektif di masyarakat.

Pemprov Jateng bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip), Unicef, Tanoto Foundation pada Kamis 20 Juli 2023, meluncurkan "Buku Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan Sosial untuk Pencegahan Stunting di Provinsi Jawa Tengah".

Buku ini merupakan bentuk kerja sama sinergis dalam penanganan stunting oleh setiap Pemda di wilayah Jateng.

Baca Juga: Gurih Bikin Nagih! Begini Resep Bakwan Udang Ala Cheff Devina Hermawan

Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin Maimoen, yang hadir pada launching tersebut, mengungkapkan apresiasinya pada keseriusan pihak Undip mengawal dalam proses penyusunan materi.

Wagub yang akrab disapa Gus Yasin ini berucap, saat ini Undip turut terlibat dalam penanganan kemiskinan dan stunting. Gerakan ini pun turut digencarkan oleh kampus-kampus di kabupaten lain di Jateng.

Lebih lanjut, Wagub mengungkapkan berbagai upaya telah ditempuh Pemprov Jateng dalam mengatasi problem kekurangan gizi.

Diantaranya dengan memberikan tablet tambah darah kepada para remaja putri. Wagub menambahkan, langkah pencegahan terkait hal ini harus dilakukan keroyokan atau secara bersama-sama.

Baca Juga: 8 Minuman Hangat Tradisional yang Cocok Diminum Saat Cuaca Dingin!

“Kita masih ada 17 kabupaten/ kota yang menjadi fokus kita untuk penurunan stunting. Salah satunya ada di Kabupaten Brebes. Kita include-kan. Kita harus gotong-royong, kita harus keroyokan, kita tidak mau bekerja sendiri,” tandas Wagub.

Wagub lalu menjelaskan bahwa strategi pencegahan gizi buruk bukan hanya pada pengembangan perilaku saja, tak kalah penting untuk menciptakan lingkungan sehat di tengah masyarakat.

Seperti merenovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau melakukan jambanisasi, agar terbentuk kondisi lingkungan yang mendukung kebiasaan sehat masyarakat.

“Enggak bisa kalau kita bicara tetang jambanisasi dikerjakan oleh Dinkes saja, DP3AP2KB juga. Maka harus dikeroyok, berkoordinasi, kita petakan, apa saja yang perlu ditangani,” imbuhnya.

Baca Juga: Resep Masakan Sundubu Jjigae, Sup Tahu Pedas ala Korea Cocok Dimakan Saat Cuaca Dingin

Wagub menjabarkan bahwa pelaksanaan program ini telah diteruskan ke daerah-daerah dan diikuti oleh seluruh kabupaten/ kota.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler